Ayumajakuning

Ancaman Potensi Bencana Datang, Masyarakat Majalengka Harus Tingkatkan Kewaspadaan

 

MAJALENGKALongsor  menimpa tebing  di Desa Dayeuhwangi, Kemacamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka tepatnya dikoordinat 6°58’18.89″S 108°10’36.57. Sehingga mengakibatkan tertutupnya saluran air menuju sawah petani sepanjang lebih dari 35 meter.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Majalengka Reza Permana, Rabu (27/12/2023) mengungkapkan, longsor terjadi setelah hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut hingga akhirnya tebing setinggi kurang lebih 25 meter ambruk menutupi saluran air.

“Kejadian lokasinya berada di perbukitan yang curam, sehingga mengakibatkan longsor setinggi 25 meter. Peristiwa ini berdampak pada irigasi di area tersebut. Namun beruntung titik longsoran berada jauh dari pemukiman,” katanya.

Ia mengemukakan, akibat longsor ini saluran air ke pesawahan terganggu. Karena air tersumbat serta aliran air dari bagian hulu mengalir ke luar area pesawahan.

Sehingga petugas BPBD bersama masyarakat setempat  serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berusaha melakukan perbaikan saluran, dengan membuang material longsoran agar tidak menyumbat saluran air.

“Kejadian kemarin malam hari, ketika kami melakukan asesmen, sebagian material sudah dibersihkan warga. Sehingga saat ini air sudah mengalir kembali,” katanya.

Ia pun mengimbau kepada  masyarakat di musim hujan saat ini untuk berhati-hati. Karena wilayah selatan sangat rawan terjadi longsor. Terlebih sebelumnya kemarau cukup lama, sehingga tanah mudah bergerak.

Reza menyebutkan, di Kabupaten Majalengka terdapat 174 desa yang tersebar di 19 kecamatan  dinyatakan rawan longsor dan pergerakan tanah. Di antaranya Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cikijing, Cingambul, Talaga, Banjaran, Maja, Argapura, Sukahaji, Sindang dan Sindangwangi.

Kemudian terdapat 191 desa yang tersebar di 15 kecamatan masuk daerah rawan banjir. Di antarnya  di Kecamatan Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Kadipaten, Panyingkiran, Kasokandel dan Dawuan.

“Wilayah ini perlu peningkatan kewaspadaan di saat musim hujan,” ucapnya.(Tati)

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button