Tebarkan Bau Busuk, Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan
MAJALENGKA-Tumpukan sampah terjadi di ruas jalan antara Kelurahan Munjul-Blok Cibatu, Kecamatan Majalengka atau tepatnya di samping Komplek Perumahan Munjul Indah, yang diduga dibuang warga sembarangan.
Sampah menumpuk sepanjang kurang lebih 18 meter dengan ketinggian hampir 70 cm, hingga melebihi ketinggian pembatas jalan. Kondisinya meluber hingga ke bahu jalan. Bahkan beberapa kantong plastik berisi sampah sudah ke badan jalan.
Sampah sebagian dikemas dalam karung dan kantung plastik serta sebagian lagi sudah berserakan tanpa dikemas. Ada juga karung sampah yang sudah berjatuhan ke Sungai Cijurey. Karena tumpukan sampah tersebut berada di bibir jurang yang dibagian bawahnya mengalir air Sungai Cijurey.
Sampah yang dibuang di lokasi tersebut cukup beragam, ada sampah organik berupa dedaunan, sampah rumah tangga yang bercampur aduk antara sampah basah dan kering, sampah plastik bekas makanan, hingga bulu domba bertumpuk dengan sampah lain.
Beberapa meter dari lokasi tersebut tepatnya di belokan, sejumlah spanduk dan baliho caleg dari berbagai partai politik dipasang. Karena mungkin ingin terlihat jelas diperlintasan yang cukup ramai dilalui pengendara ataupun pejalan kaki. Bahkan ada salah seorang caleg yang memaku gambarnya di pohon yang di bagian bawahnya terdapat tumpukan sampah.
Menurut sejumlah warga, sampah dibuang penduduk setempat dan warga lain yang ingin mudah dan cepat membuang sampah. Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuang sampah di sana, namun kini sudah menjadi kebiasaan warga. Akhirnya tumpukan sampah sudah berlangsung bertahun – tahun terjadi.
“Rasanya pernah dibersihkan, tapi kembali menumpuk,” kata Novia salah seorang warga.
Ia menyebutkan, dulu tumpukan sampah tidak hanya berada di sana, namun terjadi pula di lokasi lain yang berjarak beberapa puluh meter dari tumpukan sampah yang sekarang. Sebelumnya di lokasi ini pernah dibersihkan dan dipasangi plang larangan membuang sampah.
“Hanya setelah itu pembuangan sampah berpindah di titik berbeda, namun masih satu jalur,” ujarnya.
Sementara itu, Ucu dan Evi warga lainnya yang setiap hari melintas di ruas jalan Perumahan Munjul Indah mengeluhkan bau busuk sampah ketika melintas. Terlebih saat siang hari sampah terkena sinar matahari dan mengeluarkan bau menyengat.
“Aneh di kawasan perumahan yang banyak pejabat,” kata Ucu.
Menurutnya, Kelurahan Munjul masuk dalam kawasan perkotaan. Karena pemerintahanyapun berstatus kelurahan, sehingga masyarakatnya bisa lebih tertib dibandingkan masyarakat lain di pedesaan, yang tidak ada pelayanan armada sampah.
Namun kata Evi, butuh kepedulian banyak pihak agar warga tidak membuang sampah sembarangan. Terlebih di lokasi tersebut karena berada di bibir jurang yang di bawahnya sungai. Sampah di sana ketika menupuk langsung jatuh ke sungai yang saat banjir sebagian sampah terbawa arus air.
“Ada yang peduli juga, ketika sampah sudah banyak berjatuhan ke sungai, suka di bakar,” ucapnya.(Tati)