Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih, KPU Jabar Optimistis Tercapai
CIREBON-Komisi Pemilihan Umum (Pemilu) Provinsi Jawa Barat (Jabar), menargetkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024 di angka 85 persen. Target tersebut lebih tingga dari target nasional yang hanya di angka 82 persen saja.
Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni menjelaskan, jumlah Pemilih Tetap (DPT) di Jawa Barat adalah yang paling terbanyak dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Angkanya yakni mencapai 35.714.901 orang. Atau kata dia, jumlah itu 17 persen pemilih terbanyak di Indonesia. KPU Provinsi Jawa Barat pun menargetkan, tingkat partisipasi masyarakat melampaui target nasional.
“Kami optimistis target itu bisa tercapai,” kata Ummi, usai membuka kegiatan Bimbingan Teknis Terpadu Pengelolaan Logistik dan Keuangan untuk pemilu 2024 bagi KPU kota/kabupaten dan PPK se-Provinsi Jawa Barat, di Hotel Aston, Selasa (12/12/2023).
Semua badan adhoc kata dia penting diberikan bimbingan teknis terpadu dalam pengelolaan logistik dan keuangan. Hal itu juga, bagian dari persiapan penyelenggara pemilu di semua tingkatan dalam menghadapi Pemilu 2024.
Umi mengungkapkan, saat ini jumlah badan adhoc penyelenggara pemilu di Jawa Barat lebih dari 1,3 juta. Dengan jumlah yang tidak sedikit itu, pihaknya meminta seluruh badan adhoc dapat bersinergi bersama dengan semua stakeholder.
Tujuannya, agar target pertisipasi masyarakat saat pemilu nanti bisa melampaui nasional. “Target kita 85 persen. Lebih tinggi dari target nasional yang di angka 82 persen. Tentunya ini pekerjaan yang tidak mudah. Maka, seluruh penyelenggara pemilu harus solid, dan kompak dalam mensukseskan pemilu,” kata Umi.
Menurutnya, banyak cara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat salah satunya menyisir wilayah di Jawa Barat yang terdiri dari 27 kota/kabupaten. Mengingat luasnya wilayah Jawa Barat, sosialisasi juga tidak mesti dilakukan melalui tatap muka.
“Untuk bersosialisasi berkegiatan kita juga menggunakan media-media yang hari ini menyasar pada pemilih pemula, karena 43 persen pemilih pemula kita itu, merupakan partisipasi di pemilu 2019 kemarin,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, tahapan pemilu 2024 ini beririsan dengan pilkada. Meski demikian, pihaknya meyakini semua penyelenggara pemilu di semua tingkatan bisa mengkoordinir pelaksanaan pemilu. Sehingga hajat bersama ini bisa dituntaskan.”Hari ini kita masih menggunakan regulasi pilkada serentak di November 2024. Tapi masih menunggu regulasi terbaru. Meski demikian, secara anggaran kita sudah siap. Karena kita sudah menandatangani NPHD,” katanya.
Sementara itu, Devisi Perencanaan dan Logistik KPU Provinsi Jawa Barat, Ari Nazarudin menyampaikan, saat ini pihaknya sedang disibukkan dengan logistik. Sesuai dengan rencana, untuk pengadaan logistik tahap 1 yang terdiri dari kotak suara, segel, tinta, segel plastik sudah selesai terdistribusikan.”Di bidang kita sekarang memasuki pengadaan logistik tahap 2 yang terdiri dari surat suara caleg dari semua jenis. Sedangkan untuk surat suara pilpres lagi berproduksi,” ujarnya.(Mail)