Nasional

RSUD Arjawinangun Cirebon Siapkan Ruangan Khusus untuk Caleg Setres

CIREBON- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun menyiapkan puluhan tempat tidur khusus untuk pelayanan kesehatan jiwa. Bahkan RSUD milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon itu juga memiliki klinik jiwa sekaligus ruang perawatan jiwa yang disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon yang gagal menjadi anggofa legislatif.

“Kami ada sistem terpadu di situ dengan 32 tempat tidur, yang terdiri dari empat tempat tidur di ruang agitasi, tenang dan semi tenang. Dan di IGD juga ada ruang perawatan sementara, ada tempat tidurnya juga,” kata Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi, Selasa (21/11/2023).

Bambang mengatakan, ruangan khusus pelayanan kesehatan jiwa telah disiapkan pihaknya sejak 2014 silam. “Kita melayani kesehatan jiwa sejak lama, dari 2014 lalu,” kata dia.

Saat ditanya setiap momen pemilu ada peningkatan? Bambang menyatakan, di moment pemilu tidak ada kenaikan signifikan. Justru kalau mendekati Lebaran biasanya ada pasien-pasien titipan. “Kalau musim pemilu sih tidak signifikan. Banyaknya ketika mendekati Lebaran. Entah faktor apa,” katanya.

Bambang mengungkapkan, di klinik khusus kejiwaan, pihaknya mempunyai dokter khusus jiwa yang selalu stand by, juga dibantu dokter-dokter umum yang sudah terlatih. “Kalau tenaga kesehatan jumlahnya di ruang pelayaan gangguan jiwa ada 20, bisa gasar geser,” sebut Bambang.

Bambang menyatakan, RSUD Arjawinangun siap menjadi rumah sakit rujukan pasien gangguan jiwa. Ia menceritakan, sebelumnya ada, namun tidak melihat apakah statusnya caleg atau bukan, hanya lebih bersifat masyarakat yang membutuhkan perawatan.

Sementara itu, berdasarkan data pemilu sebelumnya, setiap musim pemilu banyak caleg yang stress lantaran tidak terpilih menjadi anggota DPRD. Rata-rata mereka mendatangi padepokan yang berada di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon karena gagal pada Pileg 2019.

Menurut Pimpinan Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi, Ustaz Ujang Bustomi, enam caleg stres itu datang bergiliran sejak beberapa waktu lalu. “Setelah pencoblosan itu mulai datang satu-satu,” kata Ujang Busthomi pada beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, mereka berasal dari sejumlah partai dan tingkatan, baik DPRD kota/kabupaten, DPRD provinsi, maupun DPR RI. Pihaknya menilai, gejala-gejala yang dialami termasuk kategori belum parah.

Mereka hanya tidak siap menerima kekalahan dan gagal menduduki kursi wakil rakyat. “Gejalanya ya panik dan lainnya, mereka juga rata-rata enggak sampai menginap,” ujar Ujang Busthomi.

Ia mengatakan, politik hanyalah perhiasan dunia sehingga para caleg harus siap menang dan siap kalah. Karenanya, caleg stres yang datang ke padepokan tersebut merupakan mereka yang tidak siap kalah. “Apalagi sudah mengeluarkan biaya kampanye besar tapi enggak terpilih,” beber Ujang Busthomi.

Di Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi Cirebon sendiri mempunyai ritual khusus untuk menangani caleg yang mengalami depresi. Ritual tersebut ialah mandi kembang.(Iwan)

 

Related Articles

Back to top button