CirebonRaya

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Menghilang, Rakor Pimpinan soal DOB Gagal Digelar

CIREBON- Soal rencana Cirebon Timur (Cirtim) menjadi Daerah Otonom Baru (DOB), pemerintah daerah melalui Bupati Cirebon, H Imron sudah menyurati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk meminta agar dilakukan rapat paripurna persetujuan bersama DOB.

Surat undangan rapat pimpinan DPRD bersama pimpinan fraksi DPRD telah dikeluarkan Sekretariat DPRD yang ditandatangani langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Moh. Luthfi. Dalam surat undangan rapat tersebut diagendakan Selasa (21/11/2023), pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai, di ruang ketua dewan.

Ada pun materi yang akan dibahas dalam surat undangan yang bertiti mangsa 20 November 2023 itu, yakni rapat koordinasi (rakor) menindaklanjuti surat Bupati Cirebon terkait permintaan rapat paripurna persetujuan bersama DOB.

Namun, hingga sore hari ketua DPRD Kabupaten Cirebon tak juga ada di kantor. Ia menghilang, sehingga rakor pun gagal digelar. Meski sejumlah pimpinan fraksi yang mendapat undangan rapat tersebut, sejak pagi sudah ada di gedung DPRD Kabupaten Cirebon.

Salah satunya Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa. Ia datang ke kantor DPRD sejak pagi untuk memenuhi rapat tersebut. Namun dirinya mengaku kecewa, karena yang mengundang rapat malah tidak ada di kantor, sehingga rapat gagal digelar.

“Suratnya tadi malam (diterima, Red) dari sekretariat fraksi bahwa hari ini rapat dengan pimpinan. Materinya rapat koordinasi menindaklanjuti surat bupati yang meminta rapat paripurna persetujuan bersama terkait DOB. Tapi yang mengundang malah menghilang, tidak ada di kantor,” ketus Mustofa.

Pria yang akrab disapa Jimust ini kembali menegaskan, sejak pagi dirinya sudah hadir di gedung DPRD. Mengutamakan agenda rapim terlebih dahulu, meskipun sudah ada agenda kunjungan. Jimust mengaku tidak sendiri, ia bertemu salah satu pimpinan DPRD, H Subhan dan beberapa ketua fraksi lainnya.

“Saya juga lihat ada ketua fraksi PKB, H Darusa. Cuma sampai sekarang tidak ada kejelasan. Kelihatannya diundur. Entah sampai kapan. Cuma kelihatannya enggak jadi,” katanya.

Jimust tidak mengetahui, alasan tepatnya karena apa, sehingga rapat batal dilakukan. Makanya, dirinya tidak bisa berkomentar banyak terkait agenda rapat tersebut.

Begitu juga saat disinggung soal rencana Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) yang akan mengepung gedung DPRD, Jimust memilih tidak berbicara banyak. Menurutnya, itu hak FCTM dan mempersilakan menanyakan hal itu kepada pimpinan DPRD.

“Lebih jelasnya silakan nanti pimpinan nanti yang menyampaikan. Yang jelas saya dari Fraksi PDIP, sudah datang menghadiri undangan, apalagi terkait DOB itu sudah ada surat dari bupati,” jelasnya.

Jimust menegaskan, rakor itu agendanya untuk membicarakan terkait dengan isu yang belakangan ini muncul di permukaan. “Soal hasilnya apa, ya belum bisa berkomentar lebih jauh,” tegasnya.

Namun, Jimust akhirnya mendapatkan informasi, bahwa tidak digelarnya rapat pimpinan, karena Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Moh. Luthfi yang mengundang malah keluar daerah. Ia merasa kecewa setelah mendapatkan informasi tersebut.

“Rapat kalau sudah melibatkan pimpinan selalu enggak jelas. Malah saya dengar sekarang ketua dewan mengikuti kegiatan di Bali,” ungkap Jimust.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Subhan ketika dikonfirmasi menegaskan, rapat pimpinan yang jadwalnya mendadak itu, tidak jadi digelar.

“Agenda rapat konsultasi pimpinan dengan pimpinan fraksi yang jadwalnya mendadak itu tidak jadi digelar. Pimpinan yang hadir cuma saya. Sementara, sebelumnya kan tidak ada komunikasi apa pun, ya enggak jadi,” katanya.

Subhan mengaku menunggu kepastian itu sampai jam makan siang. Ternyata tidak ada informasi apa pun. Disinggung soal keberadaan Luthfi di Bali, Politisi Gerindra itu, tidak mengetahui pasti. “Saya tidak tahu pastinya,” kata Subhan

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Moh. Lurhfi saat hendak dikonfirmasi kenapa rapat pimpinan gagal digelar, tidak mengangkat panggilan telepon WatshApp-nya.

Seperti diketahui, belakangan ramai isu soal Cirebon Timur terancam gagal menjadi CDOB. Sebab terkendala luas wilayah. Atas munculnya isu tersebut, FCTM menuding Ketua DPRD, Moh. Luthfi dan Wakil Ketua DPRD, Teguh Rusiana Merdeka tengah bermain untuk menghambat prosesnya.(Ismail)

 

Related Articles

Back to top button