Pendidikan

Gelar Pelatihan Calon Sekolah Adiwiyata, Ikhtiar Bersama Menyelamatkan Bumi dari Kerusakan

 

 

KUNINGAN-Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Kuningan menggelar pelatihan calon sekolah Adiwiyata,  di Aula SMAN 2 Kuningan, Sabtu (11/11/2023). Kegiatan ini bermuara pada upaya mendorong kepedulian dalam menyelamatkan lingkungan dari pengaruh globalisasi.

Ketua HPAI Kabupaten Kuningan, H Sudrajat, mengemukakan,  pelatihan ini merupakan ikhtiar untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan. Karena jika  setiap sekolah  menerapkan wawasan lingkungan dengan memperhatikan konservasi alam, penghijauan, kebersihan lingkungan, maka  akan meminimalisir kondisi cuaca yang semakin hari semakin panas.

“Jika setiap siswa diberikan pemahaman tentang ke-adiwiyataan di sekolah, tentu akan memberikan implikasi positif terhadap lingkungan di sekitarnya.Dengan gerakan seperti ini, kira-kira 180.000 siswa yang telah diberi pemahaman dan kepedulian untuk membuang sampah, menghemat energi, menghemat air dan melakukan penghijauan, akan membawa kebiasaan positif ke rumah masing-masing,” tuturnya.

Menurutnya, kegiatan dengan tagline “Sinergi Satu Aksi Untuk Bumi” ini, memberikan pelatihan bagi  73 kepala sekolah (kepsek) di Kabupaten Kuningan. Mereka dibekali pelatihan dan penguatan adiministrasi untuk persiapan sebagai calon sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, nasional dan mandiri di satuan pendidikan SD, SMP, MTs, dan SMA.

“Kegiatan ini  menghadirkan salahseorang narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Asri Tresnawati,”ujarnya.

Ketua MKKS SMA Kabupaten Kuningan, dalam upaya menangani  kondisi bumi sekarang ini yang semakin panas, maka  harus dilakukan upaya-upaya konkret dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dari berbagai ancaman dan kerusakan. Misalnya dengan melakukan penanaman 1.000 pohon di lingkungan sekolah, maka akan memberikan kontribusi terhadap lingkungan.

“Untuk itu diperlukan kesadaran semua pihak, bahwa masalah lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Agar tetap terjaga, sehingga dapat memberikan manfaat bagi hajat hidup manusia,”katanya.

Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama,   mengapresiasi setiap langkah yang dilakukan oleh HPAI, MKKS dan satuan pendidikan. Karena Kuningan harus terus menggalakkan keadiwiyataan di setiap sekolah, dengan setiap tahun muncul satu seolah Adiwiyata. Sehingga Pemkab Kuningan senantiasa mendorong dan menginstruksikan setiap sekolah agar mengupayakan gerakan Adiwiyata  secara menyeluruh.

“Disarankan agar tiap sekolah memulai menanam pohon kalpataru sebagai simbol  kehidupan. Kalpataru memiliki arti khusus dalam mitologi masyarakat Indonesia. Pohon tersebut dianggap sebagai pohon kehidupan karena kerimbunan dan keteduhannya menjadi tempat berlindung setiap mahluk hidup, dari satwa maupun manusia,” tuturnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri  Kepala Dinas Lingkungan Hidup,  Laksono Dwi Putranto,  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan U Kusmana, serta unsur pengurus MKKS SMA dan perwakilan dari satuan pendidikan ini, diserahkan secara simbolis hak guna pakai bangunan milik pemerintah daerah (Pemda)  untuk digunakan  Kantor Sekretariat HPAI Kabupaten Kuningan.Hal itu tertuang dalam Keputusan Bupati Kuningan Nomor : 031/KPTS/.919-BPKAD/2023 tentang Penetapan Penggunaan Bangunan Milik Pemda Kabupaten Kuningan.(Emsul)

 

 

Related Articles

Back to top button