CirebonRaya

Sungguh Prihatin, 90 Desa di Kabupaten Cirebon Capaian PBB-P2-nya Sangat Rendah

CIREBON- Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon mencatat, ada 90 desa yang tersebar di 28 kecamatan yang capaian pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) yang capainnya sangat rendah.

Yang memprihatinkan, ada lima desa di Kabupaten Cirebon yang enggan melunasi pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga batas waktu yang telah ditentukan.

Lima desa tersebut yakni, Desa Wargabinangun, Desa Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi, Desa Panguragan Kecamatan Panguragan, Desa Tersana Kecamatan Pabedilan dan Desa Tawangsari Kecamatan Losari.

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cirebon, Suratmo mengatakan, penerimaan PBB-P2 buku 1 dan 2 hingga 31 Oktober 2023, realisasi PBB-P2 yang masih di bawah 50 persen ada 90 desa yang tersebar di 28 kecamatan. “Ada juga desa dengan realisasi di bawah 5 persen. Itu ada lima desa di tiga kecamatan,” ungkap Suratmo di kantornya, Selasa (7/11/2023).

Ia menjelaskan, ke lima desa tersebut, yakni Desa Wargabinangun Kecamatan Kaliwedi baru 2,09 persen atau Rp 1.667.682 dari target Rp 79.698.484. Kemudian Desa Ujungsemi baru 2,89 persen dari target Rp 105.442.928 atau baru terealisasi Rp 3.051.642. Kemudian Desa Panguragan Kecamatan Panguragan baru 3,46 persen dari target Rp 111.885.956 karena terealisasi hanya Rp 3.868.750.

“Selanjutnya Desa Tersana Kecamatan Pabedilan baru 4,52 persen dari target Rp 39.814.754 terealisasi Rp 1.798.224 dan Desa Tawangsari Kecamatan Losari baru 4,94 persen dari target Rp 140.190.202 terealisasi Rp 6.918.680,” jelasnya.

Padahal, kata Suratmo, regulasi sesuai Perbup menyatakan sampai akhir Desember ini memberlakukan tidak dikenakan denda administrasi.

Sedangkan, realisasi secara keseluruhan hingga 31 Oktober baru 89,82 persen dari target Rp 69,9 miliar. Realisasinya 62,4 miliar sisa target masih 7,1 persen.

“Untuk menjaga fiskal daerah harus bisa 100 persen. Tapi, dengan periode yang sama melebihi ada peningkatan 4,2 persen dari target yang lebih besar,” tambah Suratmo.(Iwan)

 

Back to top button