Ayumajakuning

Curah Hujan Rendah, Warga Babakansari Masih Alami Krisis Air Bersih

 

 

 

MAJALENGKA-Warga Desa Babakansari dan Bantarujeg, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka masih mengalami kesulitan air bersih. Bahkan untuk memperoleh air bersih, warga harus menunggu antrean cukup lama. Karena hanya satu sumber air yang bisa bebas diambil.

Belasan sepeda motor berderet memanjang dengan di bagian belakang dan depannya dimodifikasi untuk menyimpan jerigen dan galon air mineral, agar bisa membawa air lebih banyak. Satu sepeda motor bisa membawa dua hingga tiga jerigen masing-masing berkapasitas 20 liter, ditambah sejumlah galon air mineral.

Seorang pengangkut air bisa memakan waktu beberapa menit, untuk mengisi jerigennya karena selang air untuk mengisi hanya ada dua berukuran 0,5 inci.

Warga Desa Babakansari dan Bantarujeg ini sudah berbulan-bulan mengalami kesulitan air. Karena sumur mereka mengering serta air yang dialirkan dari Curug Mananti, Kecamatan Lemahsugih, sejauh belasan kilometer yang dibangun pemerintah tak mampu naik hingga ke Bantarujeg.

Hal ini akibat debit yang kecil sehingga daya grafitasinya lemah.

Iin asal Desa Babakansari mengaku sudah berbulan-bulan harus mencuci dan mengambil air ke lembah di Blok Babakansari, yang tepatnya perbatasan desa dan Desa Cisalak atau sejauh 1,5 km.

“Sudah hampir 6 bulan susah air, tapi  semua kesulitan air tidak hanya saya,” katanya.

Wargapun menjadi terbiasa antre mengambil air mulai pukul 03.00 WIB hingga tengah malam. Di lokasi pengambilan air selalu ramai walaupun tempatnya berada di kawasan yang jeuh ke pemukiman.

Dodo warga lainnya menyebutkan, di wilayahnya hujan baru turun sekali dengan skala kecil. Sehingga belum berdampak pada kondisi ketersediaan air bawah tanah ataupun air permukaan.

Sedangkan warga Desa Bantarujeg yang berbatasan dengan Desa Wado Wetan, mengaku bersyukur karena sumur mereka sudah mulai berair walaupun debitnya sangat kecil.

“Alhamdulillan sebelah sini sudah mulai ada air walaupun kecil. Mungkin karena posisinya berada di bawah),” ungkap Mamah Ari.

Pancaroba

Sementara itu, Porescater BMKG Jatiwangi dan Kertajati yang juga Plt Kepala BMKG Jatiwangi Ahmad Faiz Zyin mengungkapkan, saat ini masuk pancaroba. Sehingga ada potensi hujan namun belum banyak dan merata di semua wilayah.

“Sepekan ini ada potensi hujan, tapi belum banyak dan masih jarang jarang serta belum merata di semua wilayah,” katanya.(Tati)

 

Related Articles

Back to top button