Kebakaran Tidak Mengganggu Penerbangan Bandara Kertajati
MAJALENGKA- Manajemen PT BIJB memastikan obyek fital di bandara tidak terganngu oleh terjadinya kebakaran lahan di kawasan Bandara Kertajati. Kebakaran lahan tidak menjangkau landasan pacu, terminal penerbangan maupun orang, juga gedung yang ada di area Bandara Kertajati.
Hal tersebut disampaikan EGM PT BIJB Nuril Huda melalui siaran persnya. Amannya seluruh arean obyek fital berkat kesigapan para petugas yang melakukan pemadaman api.
“Upaya sigap dari seluruh petugas gabungan berhasil melakukan penanganan dan pemadaman api di area lahan Bandara Kertajati,” ungkap Nuril Huda, Selasa (3/10/2023)..
Menurutnya, petugas gabungan didukung antara lain dua mobil pemadam dari Kabupaten Majalengka, dan tim gabungan personel TNI, Polri, Satpol PP serta BPBD Majalengka.
Disampaikan Nuril, titik api muncul di tengah lahan kering di area gate pintu masuk Bandara Kertajati, yang jauh dari gedung terminal.
“Perlu diketahui total seluruh area Bandara Kertajati adalah 1.800 hektare, dan area yang terdampak berada di luar area terminal, taxiway dan runway,“ katanya.
Menurutnya, ini sekaligus menegaskan bahwa api yang muncul tidak sama sekali mengganggu aktivitas Bandara Kertajati.
“Tim gabungan pemadam sangat sigap dan berhasil untuk menanggulangi api di lahan tersebut. Proses penanganan, fokus pada pengamanan aset di wilayah Bandara Kertajati. Pada intinya seluruh fasilitas operasional Bandara Kertajati aman,” tutur Nuril.
Tentunya kesigapan petugas gabungan yang telah berhasil mengendalikan api dikarenakan kesiapan peralatan yang dimiliki tim PK-PPK Bandara Kertajati dengan menurunkan tiga unit kendaraan utama Foam Tender, dengan total kapasitas air sebanyak 26.500 liter ditambah fasilitas dua mobil pemadam kebakaran Kabupaten Majalengka dengan total kapasitas air 7.000 liter.
Total keseluruhan air untuk memadamkan api sebanyak 116.000 liter, di mana 7.000 liter dari dua mobil pemadam kebakaran Kabupaten Majalengka, 6.000 liter bantuan air dari Polres Majalengka dan sisanya sebanyak 103.000 liter menggunakan air yang bersumber dari Ground Water Tank (GWT) dan Hydrant Pillar yang dimiliki Bandara Kertajati.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam penanganan. Tentunya keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergitas seluruh stakeholder Bandara Kertajati yang tergabung dalam Komite Keselamatan Penerbangan,” ungkap Nuril Huda.(Tati)