Kembali Terbakar, Warga Sekitar TPA Kopi Luhur Kota Cirebon Protes Ada Sampah dari Luar
CIREBON- Warga sekitar TPA Kopi Luhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon meminta agar sampah di TPA tersebut minta ditertibkan. Hal tersebut lantaran bukan hanya sering terjadi kebakaran, melainkan sampah yang berserakan di jalanan. Terlebih, warga menduga ada sampah yang berasal dari wilayah Kabupaten Cirebon.
“Saya memohon kepada dinas terkait agar sampah ini ditertibkan. Selama ini masih ada sampah Kabupaten, apakah itu boleh buang ke Kopi Luhur? Saya mohon jawaban dari Pemerintah Kota,” desak Ketua RW 04 Surapandan Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota, Udin Saparudin, Selasa (26/9/2023).
Seringnya terjadi kebakaran di TPA, menurut Udin, warga hanya diberikan bantuan masker, namun mereka tetap menolak sembari memarahinya karena menurut mereka tidak hanya cukup dengan masker. “Sewaktu kebakaran beberapa hari lalu, saya bagi masker ke warga, malah warga pada marah. Katanya gak cukup sama masker saja,” tuturnya.
Udin meminta agar TPA Kopi Luhur tersebut ditertibkan. “Apakah sampah dari Kabupaten boleh buang sampah ke TPA Kopi? Saya mohon jawaban dari Pemerintah Kota Cirebon karena selama ini masi ada aja,” ujarnya.
Sementara itu, petugas Damkar Kota Cirebon telah melakukan upaya pendinginan pada sampah TPA Kopi Luhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon yang pagi kemarin kembali terbakar.
Kebakaran sampah di TPA Kopi Luhur kembali terjadi dan petugas Damkar Kota Cirebon yang mendapat laporan langsung bergegas datang dan berusaha memadamkan api sekira pukul 02.00 WIB.
Kabid Pengendalian Pemadaman dan Penyelamatan Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, M Luthfi Ikbal mengatakan, titik api yang sekarang meskipun masih berada di area yang sama, namun titik api agak ke sebelah utara.
“Kalau dari hasil investigasi akibat kebakaran belum kami terima seutuhnya, cuma ada beberapa perkiraan bahwa munculnya titik api pasti ada pemicu ditambah dengan cuaca dan angin cukup kencang,” katanya.
Laporan yang diterima sekitar pukul 02.00 WIB, pihaknya menurunkan tim dan menerjunkan 3 unit mobil Damkar untuk menangani, dan sampai sekitar pukul 07.00 WIB sudah selesai. “Masih ada titik asap, kalau harus padam memang belum 100 persen padam, masih ada titik api karena bagai manapun juga sampahnya masih banyak,” ujar Luthfi.
Luthfi menjelaskan, sisi yang utama adalah meminimalisasi dampaknya. Terutama, kemungkinan merambat ke area yang lebih melua. Harus dilokalisasi dan dampak terkait efek dari asap. “Sewaktu terjadi kebakaran asapnya tebal, pagi hari memang sudah cukup aman. Tapi dampaknya harus diantisipasi,” jelasnya.
Pihaknya khawatirkan pengguna jalan tol. Karena asap dapat mengganggu jarak pandang.(Jaka)