Pendidikan

Puluhan Siswa SMP Bergejala Tekanan Darah Tinggi

Dokter Puskesmas: Sering Konsumsi Asin

CIREBON – Pihak Puskesmas Perumnas Utara Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon menemukan siswa SMP dengan tekanan darah tinggi usai melakukan screening kesehatan pada sejumlah siswa SMP Negeri kelas VII dan salah satu SMA Negeri di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Utara.

Pelaksanaan screening kesehatan pada ratusan siswa tersebut telah dilaksanakan hingga yang terakhir dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Cirebon, Rabu (20/9/2023) kemarin. Program screening tersebut, dilaksanakan pihak Puskesmas satu tahun sekali dilakukan terutama pada siswa baru baik SMP maupun SMA.

“Kami telah melaksanakan screening kesehatan sejak beberapa hari lalu pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 dan 7, kemudian berikutnya ke SMA Negeri 3. Ditemukan siswa yang tekanan darahnya tinggi,” kata Dokter Umum Puskesmas Perumnas Utara, dr Minar Helfriati, Kamis (21/9/2023).

Ia menyebutkan, akibat dari tekanan darah tinggi   adalah siswa tersebut sering memakan makanan yang berasa asin seperti snack, otak-otak dan makanan lain yang bumbu makanan tersebut berasa asin.

“Kalau saya tanya faktor keturunan si anak masih belum begitu paham, tapi meraka itu sering makan makanan yang asin-asin,” sebut dr Minar.

Oleh sebab itu, dr Minar pun memperingatkan kepada siswa agar tidak terlalu sering memakan makanan yang berasa asin. Karena, jika anak remaja seusia pelajar itu tekanan darah tinggi sering nyeri dada timbulnya sesak napas.

“Pernah sewaktu saya di Puskesmas Gunungsari  ada yang tiba-tiba pingsan, dicari penyebabnya ternyata darahnya tinggi dan kolesterolnya tinggi. Meskipun anaknya tidak ngasih tau, orang tua sudah tau tetapi orang tua kan tidak bisa mengontrol makanan di sekolah anaknya,” ujarnya.

Jika darah tinggi, dr Minar menambahkan, jika sesak napas dikhawatirkan akan mengganggu si anak belajar. “Jangan terlalu sering makan makanan yang berasa asin,” pesannya.

Dikarenakan bukan hanya disebabkan makanan atau jajanan di sekolah saja, para orang tua sebaiknya memberikan makanan di rumah yang tidak menyebabkan hal tersebut.

“Orang tua maupun guru harus saling menjaga anak-anaknya. Bukan faktor guru ataupun orang tua, si anak juga harus menjaga kesehatan atau memakan makanan yang sehat,” tutur dr Minar.

Oleh sebab itu, iya menekankan sekali lagi jika darah tinggi menyebabkan sesak napas dan pada akhirnya mengganggu sekolahnya. Selain itu, kerja otak juga terganggu.

“Screening ini hanya untuk mendeteksi penyakit yang ada di anak sekolah, orang tua juga terkadang tidak tau kalau anaknya darah tinggi. Screening ini sangat berfungsi,” ungkapnya.(Jaka) 

 

Back to top button