Peduli Warga, PMI Majalengka Salurkan Bantuan 20.000 Liter Air Bersih Setiap Hari
MAJALENGKA-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Majalengka terus mendistribusikan air bersih untuk warga yang mengalami kesulitan air. Setiap hari sekitar 20.000 liter air atau 4 tangki air didistribusikan ke empat titik.
Ketua PMI Kabupaten Majalengka Momon Lentuk saat mendistribusikan air ke Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten dan Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel, Senin (18/9/2023) mengungkapkan, pihaknya setiap hari mendapat permohonan bantuan air dari sejumlah desa yang mengalami kesulitan air bersih. Hingga Senin pengiriman air kepada warga di beberapa desa sudah mencapai 135.000 liter.
Menurutnya, pasokan air bersih kepada warga di beberapa desa sudah dilakukan sejak terjadi krisis air bersih. Akibat sumber air yang ada di lingkungan mereka menyusut bahkan mengering.
“Kami PMI peduli pada derita masyarakat yang kekurangan air bersih. Agar warga merasa terlayani dan diperhatikan, maka kami akan terus mensuplai air untuk mereka,” katanya.
Ia mengemukakan, pemberian bantuan ini sebagai langkah penanggulangan bencana kekeringan dan kesulitan air bersih. Sehingga PMI bergerak untuk warga dan berusaha memberi solusi.
Kemudian untuk memperoleh pengiriman air bersih, pihak desa bisa melakukan permohonan bantuan dengan menghubungi PMI melalui sambungan telpon. Selanjutnya PMI akan langsung bergerak ke desa tujuan, sesuai yang dimohon oleh kepala desa atau warga setempat.
“Kami tidak akan berpikir soal surat menyurat, soal surat permohonan bisa dilakukan belakangan, yang penting ada telepon dari desa, segera PMI ke lapangan dengan relawan untuk mengirimkan air. Jadi akan kami atasi dulu kesulitan warga setelah itu baru prosedur surat ditempuh,” tuturnya.
Momon memprediksi kekeringan akan berlangsung hingga Desember 2023. Sehingga pihaknya akan siap melayani selama 24 jam, untuk memberikan layananan dan pertolongan bagi warga yang butuh air bersih.
“PMI ada untuk rakyat, untuk kemanusiaan, dan kebersamaan,” ucapnya.
Sementara itu, Eros dan Sanen warga Desa Heuleut, mengaku bersyukur bisa terus mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan minum dan memasak. Sedangkan untuk kepentingan lain dia mencari sumber air lain.
“Dapat tiga jerigen juga sudah syukur, karena air sumur sudah mengering,”katanya.
Setiap datang tangki air, Sanen dan anaknya langsung membawa ember dan badeng untuk mengangkut air. Dia sadar pasokan air dari PMI untuk kepentingan bersama warga lainnya, makanya dia pun membatasi.
“Inginnya bak mandi penuh, tapi kan tidak mungkin, yang lain juga sama butuh air,” katanya.(Tati)