CirebonRaya

Kemarau Mengganas di Kabupaten Cirebon, Kebakaran dan Krisis Air Bersih Meluas

CIREBON- Fenomena El Nino yang berdampak pada kemarau panjang, tak hanya menyebabkan kesulitan air bersih, juga bencana kebakaran. Dalam dua pekan terakhir, di Kabupaten Cirebon, khususnya Kecamatan Susukanlebak, setidaknya  tercacat tiga kali terjadi kebakaran.

Komandan Sektor Pemadam Kebakaran (Dansek Damkar) Lemahabang Kabupaten Cirebon, Moh. Imron mengatakan, fenomna El Nino berdampak pada kemarau panjang dan menimbulkan kebakaran di beberapa titik. Bahkan dalam satu hari, bisa dua sampai tiga lokasi kebakaran.

“Hari ini terjadi kebakaran rumput kering di wilayah Kecamatan Susukanlebak, namun dalam waktu singkat berhasil dipadamkan,” katanya, usai memadamkan api di lokasi kejadian, Rabu (13/9/2023).

Imron menjelaskan, salah satu penyebab kebakaran bisa jadi  dikarenakan kelalaian seseorang yang meninggalkan begitu saja saat membakar sampah atau rumput kering. Sehingga, merambat ke tempat lain yang mudah terbakar. Selain itu, puntung rokok yang masih menyala dibuang sembarangan, seperti di rumput kering. Ini juga berpotensi menimbulkan kebakaran.

“Kemarau seperti ini rawan terjadinya kebakaran. Maka kesiapan anggota harus ekstra keras dan tentunya siaga 24 jam,” jelasnya.

Dikatakan Imron, wilayah kerja (wilker) sektor damkar ini meliputi Kecamatan Greged, Susukanlebak, Lemahabang, Sedong dan Kecamatan Karangsembung. “Hingga saat ini, Kecamatan Susukanlebak dan Lemahabang yang terjadi banyak kasus kebakaran, khususnya ilalang yang terbakar,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak meninggalkan api saat membakar sampah dan bila perlu jangan membakar sampah. Jika terpaksa membakar sampah, ditunggu sampai api benar-benar padam. Selain itu, bagi perokok supaya memadamkan api rokok terlebih dahulu sebelum dibuang.

“Mencegah lebih baik sebelum terjadi. Kesadaran masing-masing individu sangat diperlukan guna mencegah kebakaran,” pungkas Imron.

Sementara itu, dalam satu hari ini, terjadi dua kebakaran di lokasi berbeda, yakni di Kecamatan Mundu dan Kecamatan Susukanlebak. Meski tak ada korban jiwa maupun harta benda, namun sempat membuat panik warga setempat.

Di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, terjadi kebakaran rumput kering di Desa Penpen. Bahkan, kebakaran tersebut berlangsung dua hari (kemarin dan hari ini). Meski kemarin berhasil dipadamkan, hari ini mencul lagi api dan menjalar ke rumput kering lainnya.

Kuwu Desa Penpen, Mustofa membenarkan kejadian tersebut dan pihak desa bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas juga masyarakat berjibaku memadamkan api hingga mobil damkar tiba di lokasi. “Kemarin di lokasi tersebut terjadi kebakaran dan berhasil dipadamkan. Entah kenapa hari ini terjadi lagi kebakaran,” keluhnya.

Hal serupa juga terjadi di Desa Curugwetan dan Desa Susukanagung Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon. Lokasi rumput kering yang terbakar di perbatasan antar desa tersebut, membuat warga panik dan berusaha memadamkan api dengan air seadanya. “Dua pekan ini, terjadi tiga kali kebakaran di lokasi yang berdekatan,” ujar Zezen, warga Desa Curugwetan.

Sebelumnya, krisis air bersih terjadi di Desa Windujaya, Winduhaji, Karangwuni dan Desa Sedongkidul Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon. Ke empat desa tersebut sudah satu bulan kesulitan air bersih sehingga mengandalkan kiriman air bersih dari kabupaten.

Camat Sedong, Suparman mengatakan, krisis air bersih dan air bagi pertanian sudah terjadi sejak sebulan lalu. Kemudian bersama muspika dan pihak desa komunikasi dengan pihak kabupaten lalu disuplai air hingga sekarang. “Secara bergiliran suplai air bagi empat desa yang dilanda minim air bersih,” tandanya belum lama ini.

Sama halnya di Desa Cilengkrang Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon. Di desa tersebut krisis air bersih terjadi sejak satu bulan lalu dan makin parah hingga satu pekan ini. Bahkan di balai desa dan masjid, minim air.(Supra)

 

Related Articles

Back to top button