Dinkes Bersama Lintas Sektoral Perkuat Pengentasan Kasus TBC
CIREBON – Dinas Kesehatan Kota Cirebon berkomitmen mengentaskan kasus Tuberkulosis atau TBC. Dinkes mengupayakan agar kasus tersebut zero atau nihil di tahun 2030 mendatang.
Upaya itu salah satunya dilakukan Dinkes dengan menggandeng seluruh pihak dari berbagai lini sektor untuk dilibatkan dalam menekan kasus TBC. Mulai dari Dinas Sosial Kota Cirebon, Asosiasi Klinik Kota Cirebon, Kemenag Kota Cirebon, Dinas Pendidikan Kota Cirebon dan lain-lain.
Komitmen yang disepakati sendiri tertuang dalam sebuah berita acara yang ditandatangani oleh seluruh sektor yang hadir. Kesepakatan tersebut menghasilkan beberapa point antara lain, memastikan aksi daerah optimalisasi penangan TBC, melaksanakan screening TBC pada semua warga di lingkungan sekolah, penderita TBC diikut sertakan sebagai data keluarga tidak sejahtera atau DTKS dan calon pengantin diwajibkan screening TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Maria Siti Listiawati menyampaikan, komitmen tersebut tidak semata-mata hanya sebuah berita acara.Namun perlu direalisasikan lebih massif di masyarakat.
“Sehubungan dengan hal tersebut, TBC Komunitas Penabulu-STPI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Cirebon melaksanakan kegiatan Pertemuan Eliminasi TBC Melalui Pertemuan Forum Multi Sektor di Tingkat Kota Cirebon,” ujar Maria.
Selain hal tersebut, kolaborasi massif seluruh sektor bersama-sama tangani TBC bukan hanya menyisir pada penderita.Namun menyiapkan sejumlah stimulan melalui pemberian nutrisi bagi penderita TBC lansia.
“Dalam menekan angka kasus TBC di Kota Cirebon kami berkoordinasi dengan lintas sektoral, contohnya Dinas Sosial berkomitmen untuk melakukan sosialisasi penularan dan pencegahan TBC pada kelompok rentan,” ucapnya.
Dinkes mencatat, kasus TBC di Kota Cirebon selama Januari hingga Agustus mencapai 2.212 atau setara dengan 79 persen kasus TBC dari target 2.783 kasus pertahun.
“Kami sangat menghargai dukungan dan komitmen yang dilakukan oleh teman-teman lintas sektoral dalam mewujudkan zero kasus TBC di tahun 2030. Ini adalah sebuah langkah besar dan percepatan,” jelas dia.
Sementara, Maria menyebut posisi Indonesia terhadap penderita TBC berada diurutan ke dua setelah India, dengan jumlah kasus 824.000 kasus pertahunnya.
Dengan angka kematian akibat TBC sebanyak 11 kasus perjam, atau 93.000 kasus kematian akibat TBC di Indonesia pertahunnya.(Fanny)