CirebonRaya

Angka Stunting Menurun

Hasil Kajian Tim Bappelitbangda Kota Cirebon Menuai Hasil Positif

CIREBON – Rembuk stunting Kota Cirebon tahun 2023 fokus kepada penurunan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024.

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbandal) ini diharapkan dapat membangun persamaan persepsi antar perangkat daerah dalam pencegahan stunting.

Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati mengatakan, tingkat prevalensi stunting masih tinggi. Oleh sebab itu perlu segera diatasi bersama semua pihak. Dengan target 2024 angka stunting di Kota Cirebon 14 persen, sejauh ini pihaknya mengapresiasi peran TPPS yang telah bekerja optimal, sehingga angka stunting pada tahun 2022 menurun dari 30 persen menjadi 17 persen

Kunci pencegahan dan penangan kasus stunting adalah 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Upaya yang dilakukan yaitu melalui intervensi gizi spesifik, maupun intervensi sensitif,” kata Eti.

Selain itu, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kelurahan bersama petugas kesehatan dari puskesmas untuk melakukan pendataan bayi dan balita yang berpotensi stunting.

Data itu akan menjadi acuan Pemda Kota Cirebon dalam mengintervensi program. “Jika berbasis data, kami mudah melakukan intervensi program sehingga tepat sasaran,” ungkapnya.

Eti berharap, intervensi tidak hanya dilakukan di sektor kesehatan, namun di sektor lainnya juga. Seperti pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang bergizi dan kepedulian masyarakat.“Karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh sektor non kesehatan,” ujar Eti

Sementara Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, Agus Herdhyana memaparkan,   output dalam Rencana Induk Kelitbangan (RIK)  berupa peraturan Wali Kota sebagai panduan dan batasan kerja Kelitbangan.

Adapaun usulan kajian yang disampaikan perangkat daerah yang nantinya akan dilakukan Bidang Litbang adalah kajian yang sifatnya makro bukan detail teknis.

Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai rujukan oleh perangkat daerah untuk menyusun kajian detail atau kebijkan teknis sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Keterlambatan sumber daya manusia di Bidang Litbang, sehingga dalam pelaksanaannya dibantu oleh Tim Kelitbangan yang terdiri dari para akademisi perguruan tinggi di Kota Cirebon. Sudah banyak hasil kajian kelitabangan yang telah digunakan oleh perangkat daerah.

Pada tahun 2022 setidaknya ada tiga kajian yang telah ditindaklanjuti oleh perangkat daerah yaitu kajian terkait analisa situasi stunting Kota Cirebon, Grand Desain Kependudukan, dan Studi Kelayakan Pengembangan Kawasan Stadion Bima. “Untuk stanting dan penanganannya, Alhamdulillah hasilnya memuaskan dengan indikasi terjadi penurunan, ” terang Agus.

Diharapkan dalam acara rembuk para perangkat daerah dapat menyampaikan masukan ataupun koreksi dari hasil survei yang telah dilakukan tim secara roadshow kepada seluruh perangkat daerah di Kota Cirebon.(Iskandar)

 

 

Related Articles

Back to top button