Kecewa Tak Terima BLT DD, Warga Sindangkempeng Geruduk Balai Desa
CIREBON-Puluhan warga Desa Sindangkempeng Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon, mendatangi balai desa setempat, agar segera membagikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) 2023.
Tanpa orasi dan spanduk, sekitar pukul 14.00 WIB, massa langsung masuk ke ruang aula balai desa dan mencari kuwu, yang telah menjanjikan hari ini akan dibagikan. Namun orang yang dicari tak ada di tempat, sehingga massa sempat akan membubarkan diri.
Setelah menunggu kisaran 30 menit (14.30 WIB), kuwu bersama camat tiba di lokasi (balai desa) dengan membawa sejumlah uang untuk dibagikan pada warga yang mendapatkan program BLT DD. Sebelum dibagikan, kuwu dan camat berdialog dengan warga yang mendapatkan BLT DD, lembaga desa dan pengurus RT/RW setempat. Setelah terjadi kesepakatan, BLT DD dibagikan pada yang berhak dengan nominal Rp 900 ribu untuk periode April, Mei dan Juni.
Menurut Ketua RT 03/05 desa setempat, Jamruki, kuwu menjanjikan hari ini dibagikan BLT DD, namun setelah menunggu 30 menit tak kunjung datang. Informasinya akan dibagikan setengah dulu dan tentunya masyarakat tidak mau.
“Maka akan membubarkan diri, saat akan bubar, Kuwu bersama camat datang membawa uang kemudian langsung dibagikan,” katanya, Selasa (8/8/2023).
Masih dikatakan Jamruki, aksi ini sebagai bentuk kekesalan warga yang selalu dijanjikan kuwu, mengenai pembagian BLT DD. “Desakan warga beberapa waktu lalu dengan disertai perjanjian, maka kuwu membagikannya,” ujar Jamruki.
Kuwu Desa Sindangkempeng mengungkapkan, Yaya, belum dibagikannya BLT DD tahap 2 yakni April, Mei, Juni dikarenakan ada perubahan data penerima dan harus melalui musyawarah dengan BPD. Sedangkan BPD baru, belum dilantik, sehingga dikomunikasikan dengan pihak terkait.
“Setelah dialog bersama elemen masyarakat seperti RT/RW juga pihak kecamatan, maka BLT DD dibagikan hari ini ” ungkapnya usai acara.
Yaya menambahkan, penerima BLT DD kali ini 80 keluarga penerima manfaat (kpm) senilai Rp 72 juta. “Alhamdulillah, pembagian BLT DD berjalan lancar dan mohon maaf atas mis komunikasi yang terjadi,” ucapnya.
Dirinya mengharapkan, dukungan masyarakat dalam membangun desa dan komunikasikan hal yang terjadi di desa, agar kondusif. “Tentunya dengan musyawarah dan komunikasi, dapat minimalisir mis komunikasi,” pungkas Yaya.(Supra)
