Ayumajakuning

Peminat Kurang, Penjualan Bendera Merah Putih di Majalengka Masih Sepi

 

MAJALENGKA-Memasuki awal Agustus, penjualan bendera Merah Putih dan aksesoris HUT kemerdekaan  di Kabupaten Majalengka masih sepi.

Para pedagang memperkirakan penjualan baru akan ramai beberapa hari mendekati peringatan HUT kemerdekaan pada  17 Agustus.

Iyan, salah seorang pedagang yang berjualan bendera dekat Alun-alun Majalengka  mengaku,  hanya beberapa bendera dan aksesoris Agustus lainnya, seperti ketupat dan bendera kecil yang terjual. Sedangkan umbul-umbul, tirai latar belakang atau hiasan dekorasi yang biasa dipergunakan untuk dipasang di dak perkantoran belum ada yang terjual sama sekali.

“Masih sepi jualannya, mungkin nanti mendekati hari H,” kata pedagang Asal Kabupaten Garut ini.

Menurutnya, saat ini harga bendera ataupun aksesoris lainnya sudah turun harga. Apalagi jika pembelian dalam jumlah banyak.

“Bendera yang biasa dijual seharga Rp 50.000 ukuran 1,50 m X  50, sekarang bisa turun menjadi Rp 45.000, yang lain juga bisa turun harga,” katanya.

Hal sama disampaikan Maman yang berjualan di wilayah Kecamatan Cigasong. Ia mengungkapkan, omset penjualannya masih sangat kecil.

“Dalam sehari bisa laku 5  hingga 10 bendera sudah sangat bagus,” ujarnya.

Menurutnya, hampir rata-rata para pedagang bendera berasal dari Garut yang sengaja berjualan di Majalengka. Termasuk sebagian pedagang asal Majalengka, barangnya tetap mengambil dari pedagang asal Garut.

Para pedagang  ini berjualan bendera bisa berlangsung sekitar satu bulan atau terkadang 20 hari dan baru pulang pada hari H 17 Agustus atau keesokan harinya.

“Bagi kami berjualan bendera ini seperti rezeki tahunan. Meninggalkan pekerjaan lain khusus berjualan bendera,” kata salah seorang pedagang.

Sementara itu, sejumlah warga menyebutkan, tahun ini tidak membeli bendera karena bendera yang dibeli dua tahun lalupun masih cukup bagus. Sehingga masih bisa dikibarkan di depan rumahnya.

“Bendera mah awet tidak harus membeli setiap tahun. Paling dipasang sebulan dalam setahun setelah itu dicuci dan disimpan kembali untuk tahun berikutnya,” kata Makya salah seorang warga.

Warga lainnya, Rizki mengaku terpaksa harus membeli bendera. Karena Merah Putih yang dibeli tahun lalu hilang, akibat lupa menyimpan.

“Saya beli lagi karena yang tahun lalu lupa menaruhnya di mana waktu itu. Dicari pun malah tidak ketemu,” katanya.(Tati)

 

Related Articles

Back to top button