Ayumajakuning

Berdampak Kekeringan, Sumber Daya Air di Majalengka Belum Termanfaatkan Maksimal

MAJALENGKA-Pasokan sumber air yang kurang menjadi penyebab terjadinya kekeringan pada sejumlah areal pertanian di Kabupaten Majalengka.

Bupati Majalengka H Karna Sobahi, mengungkapkan,  areal pertanian yang kerap mengalami kekeringan di saat musim kemarau, atau sebaliknya di musim hujan mengalami kebanjiran di antaranya berada di  Kecamatan Kadipaten, Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Dawuan dan Kasokandel.

Ia menyampaikan,  aliran Bendung Rentang yang  suplai airnya kini berasal dari Waduk Jatigede belum bisa dimanfaatkan  secara maksimal. Karena posisi air berada di bawah, sedangkan areal pertanian berada lebih atas dibanding permukaan air.

“Jadi penyebab kekeringan yang selalu melanda areal pertanian di wilayah utara Majalengka ini, akibat sumber daya air yang melewati wilayah Kertajati dan Jatitujuh belum termanfaatkan secara maksimal,” tuturnya.

Bupati mengaku, pihaknya sudah  beberapa kali  melakukan usulan kepada pemerintah pusat, agar secara teknis areal sawah bisa dialiri air dari Saluran Induk Cipelang ataupun Saluran Induk Sindupraja yang airnya dialirkan dari Bendung Rentang.

Menurutnya, selama ini kedua saluran induk tersebut suplai airnya diperuntukan bagi wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Sedangkan area pertanian di Kabupaten Majalengka tidak mendapat pasokan air melalui saluran teknis.

“Jikapun memanfaatkan air, dilakukan melalui pompa air yang dialirkan ke sawah- sawah petani, bukan pengairan teknis melalui irigasi. Kabupaten Majalengka hanya dilintasi saluran air,” katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah menyebutkan, pihaknya sejak awal telah mewaspadai kemungkinan terjadinya kekeringan.

Kemudian upaya yang dilakukan di antaranya berkoordinasi dengan BBWS agar bisa menggunakan aliran air dari Sumedang untuk Indramayu dan Cirebon. Karena kondisi air di sungai-sungai serta situ ketika kemarau semua mengering.

Sementara itu, diketahui terdapat ratusan hektare areal sawah yang terancam kekeringan, gagal panen hingga puso. Koordinator POPT Kabupaten Majalengka Kusnadi mendata, di Kecamatan Jatitujuh terdapat 273 hektare yang terancam kekeringan, dengan 3 hektare di antaranya mengalami kekeringan kategori ringan.

Koordinator PPL Jatitujuh Wahyudin mencatat, areal sawah di Kecamatan Jatitujuh, yang mengalami kekeringan seluas 87 hektare dan mengalami puso akibat kekeringan seluas 20 hektare.(Tati)

 

 

Related Articles

Back to top button