CirebonRaya

Jamaah Haji Kabupaten Cirebon Tiba Hari Rabu, dari BIJB Langsung ke Watubelah

CIREBON- Jamaah haji asal Kabupaten Cirebon yang tergabung kelompok terbang (kloter) 4 tiba di Tanah Air pada Rabu (12/7/2023) malam. Para jamaah haji langsung mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka diperkiraan tiba pukul 23.50 WIB.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, H Yuto Nasikin mengungkapkan, kepulangan pada musim haji tahun ini mekanismenya diubah, semula biasanya dari bandara ke embarkasi kemudian baru ke Asrama Haji Watubelah. Kini dipangkas, yaitu dari bandara langsung ke Asrama Haji Watubelah.

“Jadwal kepulangan pertama hari Rabu (12/7). Yaitu kloter 4. Landing sekitar pukul 23.50 WIB di Kertajati, kalau diestimasikan sampai di Asrama Haji Watubelah pukul 03.00 WIB, karena ada proses imigrasi, proses pemeriksaan dokumen dan pembagian konsumsi air zam-zam,” kata H Yuto Nasikin di Sumber, Senin (10/7/2023).

Yuto mengatakan, tahun ini para jamaah haji akan mendapatkan 10 liter air zam-zam. Di antaranya 5 liter air zam-zam diberikan secara langsung, kemudian 5 liter lagi nanti didistribusikan di kemudian harinya.

“Penambahan air zam-zam itu ide Gus Agama, baru tahun ini karena tidak boleh membawa bawaan yang banyak, makanya langsung penambahan 5 liter lagi, tapi dengan catatan jamaah haji dilarang membawa air zam-zam di kopernya,” katanya.

Diceritakannya, ide Gus Menteri (penambahan air zam-zam) itu karena di kloter awal banyak jamaah haji yang membawa air zam-zam di dalam koper, dan dalam pemeriksaan X ray di bandara rata-rata terkena, akhirnya berujung dibongkar semua.

“Batasan jatah air zam-zam itu 5 liter. Di sana X ray ketat. Ketika ada air zam-zam ketahuan dibongkar semua. Kebijakan itu semata-mata menyelamatkan, takut bawaan yang berharga lainnya disita semua. Pokoknya setiap jamaah haji mendapatkan jatah dari pemerintah 10 liter,” tegas Yuto.

“Termasuk yang meninggal juga dapat 10 liter air zam-zam. Masalah asuransi yang meninggal itu sebesar pembayaran BPIH. Dan akan dibayar secepatnya, begitu kepulangan kloter tersebut nanti bisa langsung diproses,” tuturnya.

Ia menjelaskan, ada empat jamaah haji asal Kabupaten Cirebon yang meninggal dunia di Tanah Suci. Diakuinya, yang meninggal dunia rata-rata mengalami sakit karena faktor usia.

“Ada yang umur 83 tahun, 82 tahun dan 75 tahun. Yang meninggal ada yang sudah selesai melaksanakan semua rukun haji dan ada yang belum, bahkan ada yang meninggal di Madinah sedangkan ketiganya meninggal di Makkah. Ke semuanya sudah dipulasarakan di Makkah dan tidak ada yang dibawa pulang ke Tanah Air,” tambahnya.(Iwan)

 

Related Articles

Back to top button