Bupati Imron Ajak Masyarakat Bijak Mengelola Sampah
Jadi Ancaman Serius Lingkungan Hidup
CIREBON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon mencatat, produksi sampah di wilayahnya mencapai 1.200 ton per hari dengan didominasi sampah non-organik yang mencapai 65 persen.
“Kalau di Kabupaten Cirebon data yang ada sampah yang paling mendominasi itu merupakan non-organik dengan kisaran 65 persen. Dan itu kebanyakan didalamnya berbahan plastik,” kata Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan saat acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Parkir Sumber, Senin (3/7/2023).
Menurut Iwan, data dari BPS tahun 2022 65 persen di Kabupaten Cirebon merupakan sampah non-organik, terutama plastik kemasan berbagai produk. Ia mengatakan sampah non-organik ini menjadi permasalahan yang perlu diminimalkan, agar kedepannya tidak menjadi masalah yang besar untuk lingkungan sekitar.
Bahkan, Ia menjelaskan sampah non-organik ini memang terbesar disumbangkan oleh perusahaan, apalagi saat ini semua kemasan makanan dan lainnya juga didominasi dengan kemasan plastik.
“Tentunya sampah non-organik ini bukan hanya dari limbah rumah tangga, tapi yang terbanyak itu dari sektor usaha, karena semua kemasan saat ini menggunakan plastik,” kata Iwan.
Ia mengungkapkan pihaknya akan mengajukan peraturan daerah (Perda) maupun peraturan bupati (Perbup) untuk kembali mengimbau kepada perusahaan ritel maupun tempat pembelanjaan, agar tidak melayani menggunakan plastik.
Selain itu, kata Iwan, kesadaran masyarakat terkait sampah harus dimaksimalkan, agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, serta mengajak masyarakat untuk berbelanja mengunakan bodibag saat berbelanja.
“Solusinya masyarakat juga harus dikuatkan pola pikirnya supaya bagaimana ketika belanja tidak lagi mengunakan kantong kresek tapi bawa dari rumah bodibag untuk mengatasi potensi sampah plastik,” katanya.
Bupati Cirebon,H. Imron Rosyadi mengajak semua pihak untuk ikut partisipasi dalam penanganan sampah di wilayahnya. Bahkan Imron meminta kepada masyarakat agar semakin bijak dalam mengelola sampah, dengan cara memilah dan memilih mana yang perlu di buang dan dapat didaur ulang.
“Jangan sampai semua sampah dibuang, apalagi sembarangan. Untuk itu kami minta masyarakat bisa bijak dalam pengelolaan sampah,” katanya.(Junaedi)