Pendidikan

FUA IAIN Cirebon Jalin Kerjasama Internasional dengan Al Mustafa Iran

CIREBON – Fakultas Ushuluddin dan Adab IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengadakan konferensi internasional atau International Conference on Religious Studies and Islamic Philosophy pada dengan tema ‘Islamic Philosophy and Interfaith Dialogue: Reimaging Inclusive Paradigm on Public Sphere’.

Acara yang bertempat di Auditorium FITK ini merupakan rangkaian agenda ilmiah dan penandatanganan MoU kerjasama antara IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan Al Mustafa International Iran dan Mou Kerjasama antara Fakultas Ushuluddin dan Adab dengan Al Mustafa International Iran serta dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sadra Jakarta.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, Anwar Sanusi dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan konferensi internasional ini dan berharap bahwa kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk membahas isu akademik seperti isu yang diangkat dalam tema ini yakni filsafat Islam dan diskusi antar agama.

Dekan FUA juga menyampaikan harapannya agar melalui kerjasama ini terjalin kerjasama yang lebih kuat di berbagai bidang lainnya, terutama bidang pendidikan.

“Kerjasama internasional adalah salah satu visi misi Fakultas Ushuluddin dan Adab untuk menjadi fakultas yang unggul, terkemuka dan terdepan,” ujarnya.

Lebih lanjut Anwar mengatakan bahwa konferensi internasional ini merupakan bentuk Kerjasama antar perguruan tinggi.  “Langkah konkret seminar dan konferensi internasional ini akan menjadi agenda rutin fakultas, sehingga dosen dan mahasiswa memiliki kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan penemuannya dalam kancah internasional,” ungkapnya.

Selanjutnya dalam sambutan, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H. Aan Jaelani menyampaikan, bahwa menghadirkan paradigma inklusif merupakan aspek yang penting dalam membangun interfaith dialog karena menjadi bekal dalam membangun transformasi kelembagaan.

Diskusi panel yang dimoderatori oleh Wakhid Nasrudin ini menghadirkan tiga pemateri eksternal, yakni Hossein Mutaqhi sebagai Direktur Al-Mustafa International University Iran, Kholid Al Walid, dan Ammar Fauzi.

Sebagai pemateri, Hossein Mutaqhi menyampaikan tentang pentingnya dialog dalam rangka menciptakan keharmonisan hidup antar agama. “Bahwa betapa pentingnya kekuatan dialog, pemikiran, argumentasi yang tidak bisa kita abaikan di tengah kekuatan lainnya, yakni fisik dan militer,” katanya.(Khrisna)

 

Back to top button