Ayumajakuning

Berfungsi Ingatkan Warga Ancaman Bahaya, Semua Desa Wajib Miliki Kentongan

KUNINGAN, (KacenewsId).-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) dengan tema, “Siap untuk Selamat dengan Meningkatkan Ketangguhan Desa dan Mengurangi Resiko Bencana”, di halaman kantor setempat, Rabu (26/4/2023).

Kesiapsiagaan bencana tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan secara bersamaan oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama bersama Wakil Bupati H.M. Ridho Suganda, Sekretaris Daerah (Sekda) H. Dian Rachmat Yanuar, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Indra Bayu Permana, Direktur Bank Kuningan, H. Dodo Warda dan sejumlah komponen terkait lainnya.

“Semua desa harus memiliki kentongan minimal 20 buah. Begitu pula setiap RT mesti mempunyai 5 buah karena hal tersebut sangatlah penting untuk mengingatkan warga akan bahaya bencana, agar tetap siaga dan waspada,” kata H. Acep Purnama didampingi Indra Bayu Permana.

Menurutnya, ketika memukul kentongan bisa menjadi pertanda bahwa tengah terjadi sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian atau bantuan dari orang lain.Karena hal tersebut sudah terimajinasi di seluruh pemikiran warga. Misal, terjadinya kebakaran, longsor dan sebagainya.

Maka dari itu, dirinya menginstruksikan Sekda untuk membuat surat imbauan atau edaran kepada seluruh desa dan kelurahan terkait pengadaan kentongan, yang ditembuskan pula ke dusun, RW dan RT. Karena ia menginginkan agar desa-desa menjadi desa tangguh bencana (Destana) seperti yang pernah dicanangkan di seluruh desa se-Kecamatan Selajambe.

Menurutnya, masyarakat Destana memiliki kelebihan dibanding desa lainnya. Sebab sebagian besar sudah peka sekaligus sangat sadar diri dan tahu mesti berbuat apa ketika terjadi bencana alam jenis A, B dan C maupun bencana non alam yang disebabkan kelalaian (human error).

“Warga harus hati-hati karena bencana selalu mengintai di tengah-tengah kita,” ucapnya.

Ia menyampaikan,  momen peringatan HKB  di Kabupaten Kuningan difokuskan pada kegiatan apel dan memukul kentongan atau sirine sebagai tanda peringatan dini. Langkah tersebut merupakan upaya meningkatkan budaya siaga serta tanggap bencana di kalangan keluarga dan masyarakat dalam mendukung program Kuningan Resilince Sociaty.

Karena penanggulangan bencana, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tapi juga masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa. Sehingga kelima unsur tersebut harus bersama-sama proaktif, dari mulai penanganan darurat menjadi pengurangan risiko bencana.

“Atas nama pemerintah daerah (Pemda), saya mengapresiasi sekaligus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada BPBD atas gagasan kesiapsiagaan bencana ini,” ucapnya.(Yan)

Related Articles

Back to top button