Finansial

Kendalikan Harga  Kepokmas, Disperdagin Ajukan Tambahan Stok Minyakita ke Kemendag

CIREBON – Memasuki hari keempat Ramadan, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di sejumlah pasar di Kabupaten Cirebon mesih cukup tinggi.

Data dari PIHPS Pasar Weru (Pasar Pasalaran) Kabupaten Cirebon pada Jumat (24/3/2023) harga sejumlah kebutuhan pokok masih cukup tinggi, tercatat untuk Beras kualitas bawah II dengan harga Rp 11.000 per kg sedangkan untuk beras kualitas super II harga Rp 13.000 per kg.

Untuk daging ayam ras segar di bandrol Rp 30.500 per kg ada penurunan harga yang sebelumnya harga daging ayam dengan harga Rp 31.500 per kg. Sedangkan untuk daging sapi kualitas II dengan harga Rp 140.000 per kg dan kualitas 1 nya dengan harga Rp 150.000 per kg.

Sementara untuk telor ayam segar dengan harga Rp. 30.500 per kg. Dan untuk minyak goreng curah harga Rp 15.000 per kg. Untuk cabai merah besar mengalami kenaikan dari harga Rp 35.000 per kg kini menjadi Rp 35 500 per kg, sama seperti cabai rawit hijau mengalami kenaikan Rp 1000 per kg dari harga Rp 40.000 per kg menjadi Rp 41.000 per kg.

Salah seorang pembeli, Siti (36 tahun) mengeluhkan dengan naiknya harga kebutuhan pokok saat bulan ramadan. “Semuanya serba naik, ini baru awal Ramadan gimana kalau menjelang Idhulfitri pasti naiknya cukup tinggi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan yang terasa kenaikannya di daging ayam dan telur ayam. Menurutnya dua kebutuhan tersebut sangat dirasakan sekali oleh masyarakat. “Biasanya harga daging ayam dibawah Rp 30.000 per kg kini masih mebgalami kenaikan, sedangkan untuk telur ayam biasanga harganya Rp 28.000 per kg kini harganya Rp 30.500 per kg kadang lebih,” kata Siti.

Sementara Disperdagin Kabupaten Cirebon, terus melakukan operasi pasar untuk menekan harga kebutuhan pokok dipasaran. Bahkan kurun waktu tiga bulan, Disperdagin sudah menyasar ke 15 kecamatan lebih untuk operasi pasar.

“Kami tergetkan sebelum hari raya Idhulfitri 40 kecamatan sudah diadakan operasi pasar,” kata Kepala Disperdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Raiman.

Disinggung soal stok Minyakita, Dadang mengatakan pihaknya masih menunggu pasokan dari Kementrian Perdagangan (Kemendag). ” masih menunggu pasokan Minyakita, kemarin baru dikirim hanya untuk Pasar Pasalaran, namun stoknya masih terbatas,” ungkap Dadang.

Lanjut Dadang, Disperdagin telah mengajukan tambahan stok Minyakita kepada Kemendag, bahkan tidak tanggung-tanggung permintaan untuk delapan pasar yang dikelola Pemkab Cirebon.”Saya minta tambah stok Minyakita setidaknya delapan pasar milik Pemkab Cirebon bisa terpenuhi,” pintanya.

Ia menyebut untuk kebutuhan minyak goreng di Kabupaten Cirebon cukuplah banyak. “Untuk delapan pasar ini, kita perkirakan sekitar 8.000 liter minyak goreng jenis Minyakita,” katanya.(Junaedi)

 

Back to top button