Abraham Sesumbar Jika Jadi Pj Bupati, Benahi Infrastruktur dan Sampah di Kabupaten Cukup Satu Tahun
CIREBON- Sejak munculnya pemberitaan akhir masa jabatan (AMJ) Bupati Cirebon, Abraham Mohamad menjadi salah satu eselon II yang digadang-gadang layak menjadi calon Pj Bupati Cirebon.
Bahkan, nama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon ini, tidak menutup kemungkinan masuk dalam pusaran usulan DPRD karena sebelumnya yang diprioritaskan adalah inisial huruf vokal. Seperti yang disampaikan Ketua DPRD Moh. Luthfi.
Ramainya Abraham digadang-gadang menjadi calon Pj Bupati Cirebon, yang bersangkutan pun angkat bicara. Abraham mengaku sangat siap bila dicalonkan menjadi Pj Bupati. Bahkan, dia sudah punya program agar masalah di daerahnya yang kerap dikeluhkan masyarakat bisa dituntaskan.
“Atas seizin Pak Bupati, saya siap maju menjadi calon Pj Bupati. Jika saya menjadi Pj Bupati Cirebon, jalan semuanya mulus. Masalah sampah, tata kelola pengelolaannya akan dibenahi dengan baik agar bisa beres,” kata Abraham, Minggu (26/3/2023).
Ia kembali menegaskan, ketika nanti dirinya dipercaya sebagai Pj Bupati Cirebon, meski hanya satu tahun, masalah infrastruktur jalan dan sampah tentu sangat bisa diselesaikan. Ia pun membeberkan langkah-langkahnya.
Menurut Abraham, langkah itu berangkat dari tiga filosofi pembangunan manusia. Tapi filosofi itu ditambahi satu item lagi. Yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi atau daya beli masyarakat. Hanya, kurang pas jika perekonomian masyarakat tidak didukung dengan infrastruktur.
Ketika pendidikan mempuni, kesehatan masih layak, tapi, daya beli masyarakat terganggu, karena infrastruktur atau akses jalan yang belum layak. Maka, perlu dibenahi terlebih dahulu infrastrukturnya.
“Artinya, kalau saya dipercaya menjadi Pj, infrastruktur jalan akan dijadikan skala prioritas. Itu janji saya, setahun menjabat Pj, jalan kabupaten mulus 100 persen,” ungkapnya.
Menurutnya, ada dua cara untuk menyelesaikan infrastruktur jalan. Yakni melibatkan dengan pihak internal dan eksternal. Yang dimaksud pihak internal, adalah Pemerintah. Saat ini yang punya kewenangan dalam membenahi jalan ada di dinas teknis yakni, DPUTR.
“Saya tidak panggil pejabatnya. Saya akan datangi kantornya langsung, saya briefing. Dan akan saya undang dinas terkait seperti, Dishub, BKAD, Administrasi Pembagunan Setda, Bappelitbangda. Dan sebagai pihak eksternal, FKKC kita undang, direktur pabrik semen (Indocement, Red) dan Samsat,” ungkapnya.
Abraham menyampaikan, dalam kesempatan itu nantinya membicarakan formulasi menyelesaikan masalah insfratruktur jalan. Memilah mana saja jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, provinsi, kabupaten dan desa.
“Samsat ini ada keterkaitan dengan provinsi. Yakni bagi hasil pembayaran pajak kendaraan bermotor. Besar. Artinya, pemprov punya tanggung jawab penuh. Kalau jalan provinsi tidak diperbaiki, akan ada petisi dari saya, masyarakat kabupaten tidak usah bayar pajak,” ungkapnya.
Bahkan, ia akan mengikuti jejak Kabupaten Garut, yang menyebut Jabar Sengsara, bukan Juara, lantaran kondisi jalan provinsi yang rusak. Hal itu disebabkan rasa kecewa pemerintah daerah.
“Dalam pelaksanaanya nanti, Dishub juga harus bergerak. Pengawasannya diperketat, melarang kendaraan tronton dengan tonase di atas 8 ton untuk tidak melintas di ruas jalan kabupaten,” ujarnya.
Butuh gebrakan
Lebih lanjut Abraham mengungkapkan, di Ciayumajakuning, Kabupaten Cirebon ada pabrik semen. tarik CSR-nya, untuk membenahi infrastruktur jalan. Bila perlu betonisasi semua ruas jalan Kabupaten Cirebon yang kondisinya masih rusak.
“Ini kebijakan yang akan saya ambil ketika jadi Pj. Karena pemimpin itu butuh gebrakan dan kebijakan untuk kepentingan masyarakat secara luas,” katanya.
Dalam memperbaiki infrastruktur jalan, lanjut Abraham, tidak ada kegiatan atau proyek yang diperjualbelikan atau disubkan. “Kalau saya tidak konsekuen, silakan tuntut saya,” ungkapnya.
Masalah di Kabupaten Cirebon, lanjut Abraham, bukan hanya di bidang infrastruktur jalan. Persoalan sampah pun belum tuntas. Faktanya, masih banyak TPS liar. Artinya, menjadi persoalan serius di Kabupaten Cirebon. “Maka pengelolaan tata kelola sampah juga akan dibenahi, ketika saya dipercaya sebagai Pj,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron pun merestui Abraham untuk maju menjadi calon Pj Bupati. Imron menilai, Abraham Mohamad selalu mempunyai rekam jejak dalam membenahi instansi setiap menduduki jabatan kepala dinas. Artinya, selalu ada inovasi yang diberikan.
“Abraham ini memang pintar dan sukses membenahi SKPD. Jadi, selalu ada tapaknya (jejak, Red). Karena itu, saya merestui dan mendukung Abraham maju sebagai Pj,” kata Imron.
Imron menilai, Abraham cocok menjadi Pj Bupati Cirebon, sebab dianggap memahami dalam melakukan percepatan pembangunan di Kabupaten Cirebon saat ini. “Saya rasa Abraham bisa melakukan itu dengan gagasan yang dia miliki,” ujarnya.(Ismail)