Finansial

Bulog Serap 730.000 Kg Gabah, Memasuki Musim Panen Harga Beli Rp 6.500

kacenews.id-MAJALENGKA-Tim Serapan Gabah Petani (Sergap) mulai serap gabah petani di empat kecamatan yang sudah memasuki musim panen dengan harga beli Rp 6.500 per kg gabah kering panen hingga diatas kendaraan. Sejak 10 hari berjalan serapan gabah telah mencapai 89.512 kg.

Menurut keterangan anggota tim sergap dari Kodim 0617 Majalengka Peltu Adi Santosa dan anggota Sergap dari Dinas Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Majalengka, Ali Imron, ada empat kecamatan yang sudah memasuki musim panen dan gabahnya sudah mulai diserap Bulog.

Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Panyingkiran, Kadipaten, Jatiwangi dan Kasokandel yang musim tanamnya lebih dulu dibanding kecamatan lain sehingga saat ini sudah memasuki musim panen.

“Sergap ini terdiri dari Kodim, DKP3 dan Bulog. Kami sudah mulai melakukan serapan gabah sejak 12 Februari 2025, menyasar wilayah – wilayah yang sudah memasuki musim panen. Alhamdulillah serapan sudah lumayan tinggi,” ungkap Adi Santosa yang setiap hari ke lapangan.

Menurutnya, berdasarkan data yang dimiliki Tim Sergap, serapan beras ke Gudang Bulog Kasokandel hingga Minggu (23/2/2025) telah mencapai 730.000 kg serta serapan gabah (GKP) di hari yang sama mencapai 89.512 kg.

Ali Imrton mengatakan, untuk saat ini harga Gabah Kering Panen sebesar Rp 6.500 per kg di sambut sukacita petani, karena bagi petani untuk saat ini kesulitan menjemur akibat curah hujan yang sangat tinggi.

Sehingga banyak petani yang memilih menjual gabahnya di sawah dan pulang membawa uang, dengan begitu mereka tidak perlu cape dan memproses pengeringan gabah hasil panennya. Tak heran menurut Ali Imron jika setiap harinya serapan gabah oleh Bulog cukup tinggi.

Di Desa Karyamukti, Kecamatan Paningkiran saja dalam sehari mampu menyerap gabah hingga lebih dari 9,8 tonan,

“Untuk saat ini harga Rp 6.500 per kg sangat menguntungkan bagi petani, karena harga jual GKG sekarang sudah mulai turun, harganya hanya sekitar Rp 720.000 per kw untuk beberapa daerah, makanya petani memilih menjual gabah kering panen, disamping para petani sulit menjemur. Curah hujan tinggi sementara kalau tidak dijemur bakal berjamur, kualotas gabah bakal turun,” ungkap Ali.

Menurut Adi dan Ali, Bulog akan terus melakukan serapan gabah petani untuk memastikan lesiapan stok pangan kedepan selain itu untuk memberikan keuntungan bagi para petani jika harga jual GKP lebih rendah disbanding harga pasar.

Gabah petani akan ditampung pihak Bulog manakala harga pasar mulai turun. Jika hargta pasar tinggia melebihi Harga Pembelian Pemerintah, maka petani dipersilahkan untuk menjual gabah ke pasaran agar keuntungan para petani lebih besar.(Tati/KC)

Back to top button