Jelang Ramadan, Warga Tenjolayar Majalengka Gelar Tradisi Bersih-bersih Makam Leluhur

MAJALENGKA,(KC).-
Jelang bulan suci Ramadan, sejumlah warga di Desa Tenjolayar, Kecamatan Sukahaji dan Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong gelar tradisi bersih – bersih makam leluhur hingga mengecat nisan dengan cat baru agar terlihat bersoh dan rapi.
Dadang warga Kelurahan Sinmpeureum misalnya dia rela tidak bekerja di bengkel mobil selama sehari untuk membersihlan makan nenek moyangnya di Blok Sikluk bersama dengan beberapa tetangganya. Makam leluhurnya sudah lama tidak dibersihkan sehingga kondisinya di penuhi rerumputan.
“Geus lila teu ka makam ari nyanghareupan bulan puasa mah biasa dibersihkeun, bala pisan ku areuy maklum usum hujan tereh balana (sudah lama tidak pergi ke makam, kalau menghadapi bulan puasa biasa makan dibersihkan, makam dipenuhi rumput maklum musim hujan rumput lebih cepat tumbuh),” ungkap Dadang.
Hal yang sama dilakukan Taong yang membersihkan makam orang tuanya Iling, dia berupaya mengecat nisan dengan warna perak seperti malkam – makam lainnya. Mengecat nisa dilakukannya setiap tahun menjelang ranmadhan atau menjelang lebaran.
“Katanya kalau bulan puasa semua orang meninggal di bebaskan dari siksa kubur, mungkin ingin ditengok dan makamnya dibersihkan,” kata Taong.
Puluhan warga di Blok Mekarjaya, Kelurahan Tanjong, membersiohkan makam secara gotong toyong untuk mempercepat pengerjaan. Disamping kegiatan membersihkan makam biasa dilakukan bersama – sama oleh semua warga.
“Kalau di kami membersihkan makam biasa dilakukan seminggu menjelang puasa, ini dilakukan bersama – sama semua warga yang memiliki karuhun di makam ini,” ungkap Ratno di TPU Makam Kadempet, Minggu (2/2/2025).
Menurutnya menjelang puasa, semua makam yang ada dibersihkan dari rerumputan dan sampah, tidak peduli makam siapa dan apakah masih ada keluarganya atau tidak, yang penting saat menjelang bulan puasa semua pemakaman bersih dari tumput.
“Kadang kan ada yang tidak petrnah di liat keluarganya, itu semua kami bersihkan. Hanya untuk makam keluarga dibersihkan secara khusus,” katanya.
Apa yang mereka lalukan adalah tradisi di kampungnya saat menjelang bulan Ramadhan, karena hari – hari biasa setiap haru Jumat merekapun terkadang pergi berjiarah ke makam leluhur.(Tat)