Pendidikan

SMAN 5 Cirebon Tunda Study Tour, Iwan Agustiawan: Lebih Mementingkan Pembelajaran

kacenews.id-CIREBON-Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih periode 2025-2030, Dedi Mulyadi menyebut, sekolah tidak diperbolehkan melakukan pungutan dalam kegiatan seperti study tour.

Menurut Dedi, sekolah seharusnya tidak menjadi tempat untuk transaksi perdagangan yang bisa memicu tekanan psikologis bagi para guru.

“Sekolah tidak boleh menjual buku, LKS, atau seragam kepada siswa,” sebutnya.

Pria yang akrab disapa KDM itu menjelaskan, anggaran dari Pemerintah Provinsi Jabar akan dialokasikan untuk kebutuhan penting, termasuk kegiatan ekstrakurikuler dan pengeluaran tak terduga lainnya. Tujuannya agar seluruh elemen sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan tenang dan fokus pada pendidikan.

KDM juga memastikan bahwa kedepan, kepala sekolah tidak akan lagi dibebani tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan sekolah, termasuk dana BOS.

Sebagai gantinya, pengelolaan keuangan akan ditangani oleh tim administrasi di setiap sekolah, dengan pendampingan khusus dari pemerintah daerah.

“Ini agar kepala sekolah bisa lebih fokus dalam menjalankan tugasnya mencerdaskan siswa,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala SMAN 5 Cirebon, Iwan Agustiawan mengungkapkan bahwa SMAN 5 Cirebon sudah menunda program study tour.

“Kalau SMAN 5 Cirebon sudah menunda program study tour. Biasanya mulai September supaya siswa nabung untuk Februari sampai Maret pelaksanaan. Kalau sekarang baru tahap fasilitasi usulan siswa saja dengan angket orang tua,” ungkapnya. (Jaka/KC)

Foto: Kepala SMAN 5 Cirebon, Iwan Agustiawan (kanan) bersama siswa berfoto bersama. Iwan Agustiawan menyebut bahwa pihaknya menunda pelaksanaan study tour dengan lebih mementingkan pembelajaran di sekolah.(Ja)

Related Articles

Back to top button