Opini

Eksistensi RSUD Arjawinangun di Tengah Kepungan Rumah Sakit Swasta

Persaingan Bisnis RS di Wilayah Barat Kabupaten Cirebon

Dibuat oleh : Ocki Bangun Wiranata dan Robby Wahyu Al Ayubi
Mahasiswa Magister Manajemen
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

PERSAINGAN BISNIS rumah sakit di Indonesia semakin ketat. Banyaknya rumah sakit swasta yang bermunculan membuat persaingan ini semakin intens. Persaingan bisnis rumah sakit memiliki dua sisi. Di satu sisi, persaingan ini mendorong rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan teknologi.

Hal ini berdampak positif pada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan berkualitas.
Namun, di sisi lain, persaingan ini juga berpotensi menimbulkan komersialisasi pelayanan Kesehatan. Rumah sakit lebih fokus pada keuntungan finansial daripada kebutuhan pasien. Ini berdampak negatif pada kualitas pelayanan dan biaya yang semakin mahal.

Di wilayah Barat Kabupaten Cirebon, terdapat salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Kabupeten Cirebon yaitu RSUD Arjawinangun. Di mana sekarang ini RSUD Arjawinangun dikelilingi oleh sedikitnya 12 (dua belas) rumah sakit atau klinik swasta di sekitarnya. RSUD Arjawinangun pernah menjadi “Raja” di wilayah Barat Kabupaten Cirebon pada masa pembiayaan pelayanan Kesehatan menggunakan Askeskin/Jamkesmas.

Di mana pada saat itu rumah sakit swasta tidak melayani pasien-pasien yang pembiayaannya menggunakan Askeskin/Jamkesmas. Namun seiring perkembangan teknologi dan transformasi di dunia kesehatan dimana pembiayaan pelayanan kesehatan diambil alih oleh BPJS Kesehatan, rumah sakit swasta berlomba-lomba dengan berbagai cara berebut pangsa pasar pasien-pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibiayai oleh BPJS Kesehatan yang membuat dominasi RSUD Arjawinangun menjadi tergeser oleh rumah sakit swasta. Dengan segala keterbatasan dan regulasi yang berlaku, RSUD Arjawinangun tetap berusaha mempertahankan eksistensinya di dunia pelayanan Kesehatan di Wilayah Barat Kabupaten Cirebon.

Supaya tetap bisa survive di dunia pelayanan Kesehatan, maka dibutuhkan strategi-strategi pemasaran dan inovasi pelayanan untuk membuat pasien-pasien loyal terhadap RSUD Arjawinangun. Dengan memperhatikan unsur-unsur utama dalam marketing mix, berikut adalah strategi-strategi yang sudah dan akan dilakukan oleh RSUD Arjawinangun :

1. Place (Tempat)
RSUD Arjawinangun memiliki tempat yang strategis yaitu di pinggir jalan utama jalan nasional (jalur pantura) sehingga bisa diakses oleh segala jenis transportasi darat yang memudahkan pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan untuk berkunjung ke RSUD Arjawinangun yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien dan pendapatan.
2. Price (Harga)
Untuk mempertahankan eksistensinya, RSUD Arjawinangun telah mengajukan dan menjalankan amanat dari Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Di mana dalam Perda ini terdapat tarif pelayanan Kesehatan baru yang sebelumnya masih menggunakan Perda Tarif Tahun 2012 yang sudah lama sekali dan tidak relevan dengan kondisi saat ini. Tarif baru ini juga tetap memperhatikan kemampuan daya beli Masyarakat sekitar dan perbandingan dengan Rumah Sakit Swasta di sekitarnya.
3. Product (Produk)
Produk yang dihasilkan oleh RSUD Arjawinangun adalah jasa pelayanan kesehatan kepada pasien. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien, RSUD Arjawinangun telah melakukan inovasi untuk memudahkan pasien yang berkunjung di antaranya :
Pendaftaran Online
Pendaftaran Online yang sudah terintegrasi dengan MJKN sehingga memudahkan pasien untuk dapat memilih poliklinik yang dituju, dokter yang memeriksa dan hari kunjungan yang diinginkan tanpa harus mengantri di pendaftaran. Pasien yang berkunjung hanya mengantri untuk perekaman kehadiran melalui fingerprint dan scan wajah.
eRM (Elektronik Rekam Medis)
Elektronik Rekam Medis (eRM) merupakan program dari Kementerian Kesehatan yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit di Indonesia sehingga harus diterapkan di RSUD Arjawinangun jika ingin tetap bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang merupakan pemjamin terbesar pembiayaan untuk pasien-pasien RSUD Arjawinangun.

Selain telah melakukan inovasi untuk memudahkan pasien yang berkunjung, RSUD Arjawinangun juga akan melaksanakan pengembangan produk baru salah satunya yaitu Pelayanan Kedokteran Nuklir atau Radioterapi untuk melayani pasien-pasien yang didiagnosa penyakit kanker. Pelayanan tersebut masih jarang di Wilayah Ciayumajakuning terutama Kabupaten Cirebon sehingga bisa membuat RSUD Arjawinangun sebagai Trauma Centre atau Rumah Sakit rujukan bagi Rumah Sakit di sekitarnya dan meningkatkan kunjungan pasien serta pendapatan RSUD Arjawinangun.
4. Promotion (Promosi)
RSUD Arjawinangun telah melakukan promosi kesehatan baik melalui media cetak, elektronik maupun dalam bentuk CSR (Pengobatan gratis, pemeriksaan kandungan gratis, khitanan masal, dll). Semua itu dilakukan untuk membuat pasien menjadi loyal kepada RSUD Arjawinangun agar tetap eksis di dunia pelayanan Kesehatan di Kabupaten Cirebon.
5. People (Orang)
RSUD Arjawinangun juga tetap memberikan pengembangan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada untuk diikutsertakan dalam Pelatihan/Kursus/Seminar/Sosialisasi secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit terutama untuk pengembangan layanan baru yang membutuhkan kompetensi lebih dari petugasnya. Contohnya memberikan kesempatan kepada dokter umum untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk meningkatkan kompetensi dan menambah SDM spesialis yang masih langka di Kabupaten Cirebon yang hasilnya akan dirasakan juga oleh RSUD Arjawinangun setelah lulus Pendidikan. RSUD Arjawinangun juga senantiasa memperhatikan kesejahteraan pegawainya dengan memperbaiki system remunerasi yang dipakai serta berusaha memberikan tambahan penghasilan bagi tenaga medis terutama dokter spesialis.
6. Process (Proses)
Dalam proses memberikan pelayanan Kesehatan kepada pasien, RSUD Arjawinangun sudah mulai beralih ke digitalisasi proses walaupun belum semuanya terpenuhi. Sebagai contoh, pasien rawat jalan yang akan berkunjung ke RSUD Arjawinangun bisa mendaftar secara online dari rumah untuk memilih poliklinik yang dituju, dokter yang memeriksa dan memilih hari pelayanan yang diinginkan. Dengan adanya proses seperti itu, dapat memudahkan pasien untuk memperoleh pelayanan Kesehatan dari mulai pasien datang sampai pulang.
7. Physical Evidence (Tampilan Fisik)
Penampilan fisik RSUD Arjawinangun sudah mengalami perubahan terutama di pintu masuk utama dan pagar depan. Perubahan ini bertujuan untuk lebih memperlihatkan muka RSUD Arjawinangun di mata umum karena bentuknya yang memang “eye catching” sehingga lebih memudahkan pasien yang sedang mencari Rumah Sakit. Dengan perubahan muka ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah kunjungan pasien dan pendapatan Rumah Sakit.

Dengan Langkah-langkah tersebut, diharapkan RSUD Arjawinangun dapat meningkatkan daya saingnya untuk dapat bertahan ditengah kepungan Rumah Sakit Swasta dan bisa kembali menjadi “Raja” di sektor Perrumahsakitan serta dapat berkembang menjadi Rumah Sakit yang modern, terpercaya dan menyenangkan sesuai visi yang sudah dicanangkan.**

Related Articles

Back to top button