Pj Bupati Cirebon Cek Layanan Disdukcapil, Soroti Penggunaan IKD Masih Rendah

kacenews.id-CIREBON-Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kependudukan dan Pencatatat Sipil di Sumber, Senin (10/2/2025).
Kenjungan tersebut sekaligus berpamitan kepada jajaran Disdukcapil, karena pada 20 Februari sudah dilantik bupati definitif.
Namun, Wahyu juga melakukan pengecekan beberapa layanan yang ada di kantor Disdukcapil tersebut. Bahkan ada beberapa catatan yang harus menjadi perhatian dari dinas ini.
“Perlu adanya peningkatan terkait penggunaan Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang lebih optimal lagi. Sampai dengan saat ini data yang kita dapatkan itu masih di bawah rata-rata. Jadi memang ini harus ada upaya-upaya lebih baik supaya ke depannya digitalisasi ini bisa lebih optimal,” katanya.
Kemudian dari sisi tempat layanan, kata Wahyu, dari tempat layanan beberapa sudah dilakukan berbagai perbaikan-perbaikan. Bahkan untuk layanan di depan sudah lebih nyaman untuk melayani masyarakat.
“Tetapi juga ada beberapa hal yang lainnya titik-titik yang memang harus kita sama-sama perbaiki ya.Sehingga ini menjadi catatan juga supaya bisa lebih mengoptimalkan,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang cukup besar terkait digitalisasi kependudukan.Pasalnya proses digitalisasi kependudukan di Kabupaten Cirebon baru dimulai pada 2022.
“Kita masih punya pekerjaan rumah (PR). Jadi digitalisasi itu baru dilaksanakan di pada 10 Maret 2022. Sebelumnya berarti belum dilakukan digitalisasi. Ini juga bagian PR yang memang kita harus memberikan perhatian supaya arsip kita lebih ringan, sehingga tidak dalam yang bentuknya fisik,” katanya.
Menurutnya, jika penerapan digitalisasi itu dilakukan, maka dibutuhkan server yang memadai. Pasalnya ruang data sangat dibutuhkan mengingat jumlah penduduk Kabupaten Cirebon yang cukup banyak.
“Jika digitalisasi dilakukan maka ini server juga yang memang harus kita sama-sama perkuat. Server kita itu kita memiliki 4 terabyte dan sudah terisi di 2,3 terabyte. Sehingga ini juga menjadi perhatian kita ketika misalnya kita lakukan digitalisasi berarti harus ada kesiapan server yang lebih besar, kemudian backup server dan lain sebagainya itu juga menjadi perhatian,” tuturnya.(Junaedi)