Ayumajakuning

Jelang Arus Mudik, Kerusakan Jalan Harus Jadi Perhatian Serius Pemda

KUNINGAN, (KacenewsId).-Keluhan banyaknya jalan yang rusak sehingga sulit dilalui warga harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan. Apalagi menjelang masa arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Sehingga jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap mobilitas warga, barang dan jasa.Bahkan tidak menutup kemungkinan akan mendegradasi prestasi kerja duet kepemimpinan Bupati H. Acep Purnama-Wakil Bupati H.M. Ridho Suganda yang akan habis masa jabatannya pada 4 Desember 2023.

Degradasi tersebut dikhawatirkan berdampak besar terhadap kedua politisi senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kembali berniat maju lagi pada Pilkada 2024.

Sementara itu setelah H.M. Ridwan Setiawan pensiun dari jabatan kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) terhitung 1 Januari 2023 sampai sekarang, belum ada tanda-tanda pelaksanaan mutasi.

Walau sementara ini, jabatan strategis yang banyak diincar pejabat eselon II tersebut dijabat pelaksana tugas (plt)-nya oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), Usep Sumirat.

“Bupati harus segera melakukan mutasi,” kata Aktivis Forum Telaah Kebijakan dan Kinerja Daerah (F-Tekkad) Kabupaten Kuningan, Sujarwo, Selasa (14/3/2023).

Menurutnya, bupati selaku pemegang kebijakan jangan terpaku dengan adanya panitia khusus (Pansus) gagal bayar yang dibentuk oleh DPRD. Karena hal tersebut tidak ada relevansinya dengan penundaan penataan birokrasi melalui mekanisme promosi, rotasi dan mutasi.

“Penundaan pansus tunda bayar, bukan sosok pribadi birokratnya tapi kelembagaannya. Sehingga siapa pun yang menjadi nahkoda pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkaitnya bakal tetap dimintai penjelasan,” katanya.

Sementara itu, jabatan yang kosong terlalu lama, bukan hanya DPUTR saja. Tetapi kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) yang ditinggal oleh Dian Fenti Asmara yang meninggal dunia. Ditambah lagi, jabatan-jabatan eselon III dan IV yang cukup banyak kosongnya. Meski untuk sementara ini  ditangani oleh plt, tapi tidak akan menghasilkan kinerja yang optimal karena tidak bisa full power seperti pejabat definitif.(Yan)

Related Articles

Back to top button