Banjir Ganggu Akses Jalan dan Rendam Sejumlah Rumah, Warga Astanamukti Minta Penanganan Serius Cegah Bencana
kacenews.id-CIREBON-Banjir bandang di Desa Astanamukti dan Pengarengan Kecamatan Pangenan menjadi arena bermain anak yang mengasyikkan.
Di jalanan yang terdampak banjir, anak-anak asyik bermain air dan berenang, layaknya kolam renang. Saling berkejaran dan bersenda gurau tanpa mempedulikan air yang terlihat coklat.
Banjir yang melanda wilayah setempat, karena cuaca ekstrem. Sehingga Sungai Singaraja meluap dan banjir rob berdampak pada ribuan rumah terendam juga akses jalan terganggu. Karena jika dipaksakan menerobos genangan air, kendaraan yang melintas akan mogok.
Banjir perdana di awal tahun ini membuat masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Setelah air mulai surut, warga kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan material lumpur.
Kuwu Desa Pengarengan, Carsadi mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi kali ini seperti 2016. Sehingga lalu lintas jalur pantura tersendat. “Luapan air hingga ke jalur pantura, maka laju kendaraan tersendat,” katanya, Jumat (24/1/2025).
Menurutnya, sekitar 2016 banjir bandang seperti ini pernah terjadi dan jalanan menjadi “lautan” hingga sekitar satu meter. “Ya enak saja bagi anak-anak untuk bermain di air. Padahal sudah diingatkan untuk tidak bermain di air,” katanya.
Ia mengemukakan banjir yang terjadi tergantung air di laut. Sehingga ketika air laut menurun, maka air di sungai dan jalanan ikut surut. “Alhamdulillah, untuk korban jiwa tak ada. Namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah,” ucapnya.
Dirinya mengharapkan penanganan pasca banjir, karena berdampak kurang baik bagi warga. “Untuk jangka pendek, memberikan bantuan sangat diperlukan. Sedangkan jangka panjang, harus ada solusi agar dapat menghindari banjir. Selain itu bangunan rumah cepat rusak karena terkena air laut, juga berdampak buruk pada kesehatan,” tuturnya.(Su)