Edukasi Warga, Kemenag Majalengka Ajarkan Tata Cara Pemulasaran Jenazah
kacenews.id-MAJALENGKA-Suasana penuh khidmat dan antusiasme terlihat saat warga Perum Asabri RT 14 RW 05, Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah.
Pelatihan dan bimbingan ini merupakan hasil kolaborasi antara pengurus RT setempat dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka, yang bertujuan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan pemulasaran jenazah sesuai syariat Islam.
Pesertanya sendiri dengan melibatkan bapak-bapak dan ibu-ibu warga setempat, yang menunjukkan komitmen untuk memahami tata cara pengurusan jenazah sebagai salah satu kewajiban umat Islam.
Materi pelatihan mencakup penjelasan teori dan praktik. Peserta diajarkan praktik tata cara memandikan jenazah dan teknik mengkafani seluruh tubuh dan menshalati jenazah, hingga proses penguburan yang benar.
Ustad Baban Ahmad Fuad, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cigasong, memandu sesi teori, sedangkan sesi praktik dipimpin oleh seorang modin berpengalaman.
“Mengurus jenazah adalah kewajiban bagi umat Islam yang masih hidup. Proses ini harus dilakukan dengan penuh kehormatan dan penghormatan,” ujar Ustad Baban saat menjadi narasumber pada pertemuan tersebut, Selasa 21 Januari 2025.
Dia menjelaskan bahwa kewajiban umat Islam terhadap jenazah meliputi empat hal: memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan. “Tanggung jawab ini bukan hanya untuk almarhum, tetapi juga sebagai pengingat bagi kita yang masih hidup,” imbuhnya.
Merujuk pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 185 bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Terlebih bahwa setiap manusia tidak pernah tahu kapan, di mana, dan dalam keadaan seperti apa ajal akan datang.
Kepala Kemenag Majalengka, Dr. H. Agus Sutisna, mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi yang lebih luas, sehingga masyarakat memahami tata cara pemulasaran jenazah sesuai syariat Islam,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai empati dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan tersebut, Isteri Ketua RW 14, Euis Yuyun, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Kegiatan ini membuka wawasan kami tentang pentingnya menghormati jenazah. Sekarang, saya merasa lebih siap membantu dalam proses pemulasaran jika diperlukan,” tuturnya.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan ilmu agama tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial dan empati di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, warga kami kini memiliki pemahaman dan keterampilan untuk melaksanakan pemulasaran jenazah dengan cara yang sesuai ajaran Islam,” pungkasnya.(Jep)