Tangani Sampah Kubangdeleg Kabupaten Cirebon, Forkopimda Kunjungi Kementerian PU
kacenews.id-CIREBON-Masalah sampah yang di Kabupaten Cirebon masih belum terselesaikan. Bahkan belum lama ini, sejumlah warga melakukan protes terkait TPAS Kubangdeleg, Kecamatan Kawarangwareng.
Melihat kondisi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menjemput bola ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono mengatakan, Pj Bupati Cirebon didampingi Ketua DPRD, Kapolresta Cirebon dan Dandim 0620/Kabupaten Cirebon menjemput bola bantuan pembangunan infrastruktur di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Di antaranya adalah instalasi pengolahan sampah untuk menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
“Pj Bupati dan forkopimda ke sana menanyakan dan memohon pembangunan fasilitas pengolahan sampah di Kubangdeleg mohon dipercepat. Karena saat ini, Kabupaten Cirebon sudah masuk dalam 10 kabupaten/kota yang akan mendapat bantuan pembangunan faislitas pengolahan sampah,” kata Fitroh, Senin (20/1/2025).
Menurut Fitroh, Kementerian PU sangat merespon langkah yang dilakukan Pemda Kabupaten Cirebon, apalagi ada dukungan dari forkopimda. Mereka pun mohon dukungan dari forkopimda apabila nanti ada pembangunan.
“Jadi, ketika forkopimda datang ke sana, ada hubungan saling menguntungkan. Karena, ketika mau merencanakan pembangunan, di sini ada respon baik dari forkopimda, seperti jaminan keamanan, dan lainnya,” katanya.
Lebih lanjut, kata Fitroh, instalasi pengolahan sampah yang saat ini diperjuangkan itu semacam pabrik pengolahan sampah. Nantinya, hasil sampah itu akan dijadikan bahan pengganti batu bara serta bahan lain yang berguna sebagai bahan bakunya. “Offakernya yang sudah hanya Indocement. Bisa jadi nanti PLTU dan lainnya,” katanya.
Ia berharap dengan keseriusan Pemda, Kementerian PU bahwa Kabupaten Cirebon benar-benar membutuhkan bantuan infrastruktur dari Kementerian PU dan Kabupaten Cirebon sangat siap.
“Selain forkopimda yang ikut, SKPD terkait juga ikut mengawal serta perwakilan masyarakat Kubangdeleg juga ikut menyaksikan,” kata Fitroh.
“Ketika kami sampaikan, bahwa kami mengelola sampah secara modern, ini salah satu jawabannya,” imbuhnya.
Masih kata Fitroh, pembangunan infrastruktur itu membutuhkan anggaran yang sangat besar. Jika melihat kemampuan finansial atau fiskal Pemda itu kurang mampu, maka pihaknya berikhtiar meminta bantuan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PU.
“Kedepannya yang pasti tidak akan membebani keuangan pemda. Investasinya lebih dari Rp 100 miliar itu untuk pengolahan kisaran sampah 100 ton per hari,” katanya.(Junaedi)