Ayumajakuning

Longsor di Desa Cemara Kuningan Hancurkan Tiga Rumah Warga Cimara

kacenews.id-KUNINGAN-Sebanyak tiga rumah di Desa Cimara Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan hancur menyusul bencana tanah longsor, Sabtu (18/1/2025) sore. Sebanyak empat balita berhasil diungsikan dari peristiwa longsor tersebut.

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Minggu, (19/1/2025), pada tahun 2018, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuningan telah melakukan upaya
penyelamatan terhadap warga Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, karena banyak rumah
yang terkena dan terancam bencana tanah longsor.

Mereka direlokasi di Pemukiman BSPS Dusun Purwasari RT 002 RW 008 daerah setempat. Namun langkah tersebut tidak bertahan lama. Karena, tujuh 7 tahun kemudian atau tepatnya
pada Sabtu (18/1/2025) sore, bencana tanah longsor kembali terjadi.

Karena daerah yang dijadikan pemukiman relokasi berada di koordinat -7°09277″S, 108°70859″E, terkena bencana tanah longsor, dan untungnya tidak menelan korban jiwa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana menerangkan, pada tanggal 18 Januari 2025 sekira pukul 13.00 WIB-17.00 WIB terjadi hujan dengan intensitas sedang melanda sejumlah daerah termasuk Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum.

Hujan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut mengakibatkan tebing kebun longsor. Meski tidak menelan korban jiwa tetapi bencana tersebut menyebabkan sedikitnya tiga unit rumah warga menjadi ambruk sekaligus terseret.

Sedangkan 20 unit rumah lainnya pun terancam bencana tanah longsor. Maka dari itu, sebanyak 26 kepala keluarga (KK) yang dihuni 79 jiwa termasuk empat bayi di bawah lima tahun (balita) diungsikan ke Musala Raudatul Jannah karena lokasinya dinilai lebih aman.

Daerah yang terkena longsor dipasang police line dan BPBD menurunkan tim asessment sekaligus memberikan bantuan logistik. “Dalam penanganan bencana tanah longsor kali ini, aparat Desa Cimara terus berkoordinasi dengan aparat Kecamatan Cibeureum, TNI, Polri, PLN dan BPBD. Sedangkan warga yang rumahnya terancam bencana tanah longsor, untuk sementara waktu diungsikan terlebih dahulu,” ujarnya, Minggu (19/1/2025).

Berdasarkan data, tiga rumah yang mengalami rusak berat akibat bencana tanah longsor adalah milik Robin yang dihuni empat jiwa dan salah satunya masih balita.

Lalu, Danto yang dihuni tiga jiwa dan rumah milik Rasih/Solihin yang dihuni lima jiwa. Sedangkan 20 unit rumah yang terancam terdiri dari rumah Winto (dihuni tiga jiwa).

Rumah milik Tasra (dihuni empat jiwa termasuk satu balita), Enda (dihuni tiga jiwa), Rusmanto (dihuni tiga jiwa), Jajang (dihuni tiga jiwa), Sunarya (tiga jiwa), Ujang Caca (dihuni tiga jiwa), Wahidin (dihuni empat jiwa), Kusmana (dihuni empat jiwa), Eko Andre (dihuni empat jiwa satu orang di antaranya balita), Darso (dihuni empat jiwa).

Rumah milik Trisnenda 1 (dihuni tiga jiwa), Alek (dihuni empat jiwa), Asep Warno (dihuni tiga jiwa), Edi Kusyadi (dihuni empat jiwa), Erismanto (dihuni dua jiwa), Wahyoni (dihuni lima jiwa termasuk satu balita), Rusnadi (dihuni satu jiwa), Suhendi (dihuni lima jiwa) dan rumah milik Anger (dihuni satu jiwa).

“Kebutuhan mendesak untuk membantu warga korban bencana saat ini adalah logistik berupa beras, mie instan, lauk pauk, sarden, telur, minyak sayur dan makanan bayi. Lalu, alas tidur, tenda, dapur umum dan torn air,” ucapnya.(Ya)

Pointer
Peristiwa Bencana:
Tiga rumah di Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, hancur akibat tanah longsor pada Sabtu sore (18 Januari 2025).

Empat balita berhasil diungsikan, namun tidak ada korban jiwa.
Upaya Relokasi Sebelumnya:

Pada 2018, Pemda Kuningan melakukan relokasi warga Desa Cimara yang terdampak bencana longsor ke pemukiman BSPS Dusun Purwasari. Relokasi ini tidak bertahan lama, karena bencana longsor kembali terjadi pada Januari 2025.

Penyebab dan Dampak Bencana:
Intensitas hujan sedang pada 18 Januari 2025 menyebabkan tebing kebun longsor.

Tiga rumah rusak parah dan 20 rumah lainnya terancam longsor.

Sebanyak 26 kepala keluarga (79 jiwa) diungsikan ke Musala Raudatul Jannah.

Koordinasi Penanganan:
Tim dari BPBD Kuningan, TNI, Polri, PLN, dan pemerintah desa melakukan koordinasi untuk penanggulangan.

Daerah yang terdampak dipasang garis polisi (police line) dan bantuan logistik diberikan.

Rincian Kerusakan dan Pengungsian:
Tiga rumah yang hancur: Robin (4 jiwa), Danto (3 jiwa), dan Rasih/Solihin (5 jiwa).
20 rumah lainnya terancam longsor, dihuni oleh 3-5 jiwa per rumah.
Pengungsi termasuk 4 balita.

Bantuan logistik yang diperlukan:
Beras, mie instan, lauk pauk, sarden, telur, minyak sayur, makanan bayi, alas tidur, tenda, dapur umum, dan air.

Langkah-Langkah Ke Depan:
BPBD terus memantau dan melakukan assessment.
Koordinasi lebih lanjut antara pihak berwenang dan warga untuk penanganan darurat dan pemulihan.

Back to top button