Finansial

Majalengka Ditemukan 123 Kasus PMK, DKPPP Intruksikan Sapi dari Jateng-Jatim Dikarantina

kacenews.id-MAJALENGKA-Untuk menghindari terjadinya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menimpa ternak sapi, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan (DKPPP) Kabupaten Majalengka telah mengintruksikan bandar agar sapi yang baru dibeli dari wilayah Jawa Tengah (Jateng) atau Jawa Timur (Jatim) untuk dikarantina terlebih dulu selama 14 hari.

Mulai Februari mendatang petugas peternakanpun akan melakukan vaksinasi terhadap sapi- sapi yang peternaknya sudah menyatakan kesiapannya untuk divaksin, karena sekarang ini belum semua bandar dan peternak menyatakan kesiapan ternaknya divaksin.

Menurut keterangan kepala Bidang Peternakan di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Majalengka Siti Norini, sementara ini di Kabupaten Majalengka belum ditemukan adanya kasus PMK, selain di tahun 2024 lalu terdapat 123 kasus atau 123 ekor yang terjangkit PMK.

Ternak yang terjangkit PMK selama setahun di tahun 2024 ditemukan di Cikondang, Kecamatan Cingambul sebanyak 6 ekor, di Cijurey, Kecamatan Panyingkiran 6 ekor, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati sebanyak 44 ekor.

Di Talaga Kulon 10 ekor, di Bojong Cideres, Kecamatan Dawuan 18 ekor, Pangkalanpari, Kecamatan Jatitujuh sebanyak 2 ekor, di Munjul, Kecamatan Majalengka 1 ekor, di Leuwimunding sebanyak 12 ekor, di Sindangkasih serta Kulur, Kecamatan Majalengka masing–masing 14 ekor dan 10 ekor.

“Sekarang kami lebih waspada, sejak awal dan ramainya kasus PMK di tempat lain terutama Jawa Timur kami sudah melakukan sosialsiasi kepada semua Bandar sapi juga petani agar sapi yang dibeli dari Jawa terlebih dulu dikarantina selama 14 hari,” ungkap Siti Norini.

Selain itu, para petugas kesehatan hewan terus memantau hiegene sanitasi disetiap kandang, jangan sampai kondisi kandang kotor, dan diminta untuk terus membersihkan kotoran yang ada di kandang.

Para peternak sapi dan juga bandar sapi di Kabupaten Majalengka ini biasa berbelanja sapi ke wilayah Jawa Tengah seperti Pati, Boyolali, Wonosobo, Banyumas dan sejumlah tempat lainnya.

Menurut Siti Norini, mulai bulan depan pihaknya juga akan melakukan vaksinasi untuk 900 ekor sapi yang peternaknya sudah menyatakan kesiapannya untuk divaksin.

Sementara itu, belum semua Bandar dan peternak menyatakan kesiapan ternaknya untuk divaksin, dengan alasan sapi yang telah divaksin biasanya kurang selera makan, kondisi ini diduga akan berpengaruh terhadap bobot sapi.

“Kami harap sih semua ternak bisa di vaksin, agar sapi – sapi yang ada bisa sehat, kekebalan tubuhnya lebih kuat,” ungkapnya.(Ta)

Related Articles

Back to top button