Opini

Komunikasi dan Komitmen Kunci Keberhasilan Komunitas

Oleh: Jaka Prastana
Guru Bahasa Indonesia SMP Putra Nirmala
Kita semua menyadari bahwa komunikasi sangat vital peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Hampir tidak ada suatu komunitas yang berhasil mencapai tujuan tanpa adanya komunikasi yang baik. Selain komunikasi, keberhasilan sebuah komunitas juga terletak pada komitmen pimpinan dan anggota-anggota dari komunitas tersebut.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Kata komunikasi berasal dari Bahasa Latin communicates, artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Komunikasi mengacu pada upaya untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Keluarga merupakan sebuah komunitas terkecil dalam masyarakat. Sebuah keluarga bisa mencapai tujuan sebagai keluarga yang bahagia dan sejahtera apabila komunikasi antara suami, isteri, dan anak-anak berjalan lancar.
Komunitas yang lebih luas dan formal adalah organisasi (lembaga, kantor, perusahaan, pemerintah, yayasan, dan sekolah). Organisasi semacam ini harus memiliki niat yang kuat terhadap terciptanya komunikasi yang terbuka, lancar, dan harmonis diantara anggota-anggotanya.
Komunikasi dikatakan baik apabila bersifat dua arah yaitu di mana makna yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau pengirim pesan. Berkomunikasi dengan baik berarti memiliki kecerdasan emosi, persepsi, ekspresi dan gestur. Sebuah kata bisa berbeda maknanya jika diucapkan dalam emosi, persepsi, dan ekspresi serta gestur yang berbeda.
Berkomunikasi dengan orang lain akan terasa nyaman apabila kita dan lawan bicara saling memiliki ketertarikan secara personal. Ketertarikan dapat dibangun melalui berbagai cara agar kita tampak menarik di hadapan lawan bicara. Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan :
Pertama, perbaiki mimik dan gestur. Selain tutur kata yang harus kita perhatikan, mimik wajah dan bahasa tubuh atau gestur perlu kita perbaiki. Sebab mimik dan gestur merupakan salah satu hal penting untuk mencapai keberhasilan berkomunikasi. Tetap jaga kontak mata dengan lawan bicara, perhatikan posisi duduk dan jangan menampilkan kesan yang negatif saat berbicara.
Kedua, konsentrasi penuh pada lawan bicara. Dalam berkomunikasi tentunya berbicara dan mendengarkan adalah dua hal yang akan selalu ada. Sayangnya banyak orang tidak menyadari hal ini. Yang terjadi biasanya orang hanya ingin berbicara tanpa ingin mendengarkan. Hal ini tentunya tidak tepat. Kita harus mendengarkan dengan penuh konsentrasi apa yang mereka ucapkan. Dengan konsentrasi tentu akan membantu kita lebih mudah menangkap apa yang ia sampaikan.
Ketiga, berbicaralah dengan akurat. Daripada berbicara panjang lebar atau terlalu tinggi, tetapi tidak dimengerti lawan bicara, berbicaralah secara singkat dan gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Pilih kata-kata dengan cermat dan pastikan artinya tidak rancu, ambigu, membingungkan atau bertele-tele. Orang yang cerdas bukan orang yang berbicaranya panjang lebar dan bertele-tele, tetapi yang singkat, padat, jelas, dan bernas.
Keempat, mulailah berbicara tentang topik yang aktual saat ini. Ikutilah perkembangan berita dan peristiwa terkini sebagai awal percakapan untuk memberi tambahan kredibilitas dan nilai pada diri kita. Setelah itu barulah masuk ke topik inti.
Kelima, pikirkan terlebih dahulu apa yang akan dibicarakan. Salah satu kesalahan yang sering kita lakukan adalah kita cenderung tidak berpikir dengan baik saat berbicara. Hal ini tentu akan menimbulkan kesan yang buruk pada diri kita.
Komitmen adalah penyerahan dan pengerahan secara total diri kita kepada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita, baik dalam keluarga maupun organisasi. Segala sumber daya, perhatian, dan kemampuan kita curahkan untuk pekerjaan itu. Tidak ada sesuatu pun mempu menggeser hati kita menjauhi pekerjaan itu.
Kita akan memahami pula bahwa komitmen harus didukung dan berjalan seiring dengan komitmen orang-orang yang ada di sekeliling kita, khususnya orang-orang yang berpengaruh. Salah satu orang yang berpengaruh adalah pimpinan. Kita perlu menyadari adanya komitmen bersama.
Hillon I Goa dalam bukunya Semua Orang Bisa Hebat mengatakan bahwa ukuran orang yang mempunyai komitmen seperti tersebut di bawah ini :
Pertama, dalam hal prioritas. Dia mengerjakan terlebih dahulu hal yang menjadi tanggung jawabnya daripada yang lain. Dia menyisihkan dahulu hal yang datang kemudian.
Kedua, dalam hal sumber daya. Dia memikirkan dan menyediakan pikiran untuk pekerjaannya itu. Menyediakan waktu untuk dirinya sendiri dan orang lain untuk mengerjakannya. Menyediakan sumber dana yang diperlukan. Menyediakan sumber daya manusia yang cukup dan kompeten.
Ketiga, dalam hal konsistensi. Dia berupaya mencari dan menyelesaikan hambatan yang menghadang. Ngotot mempertahankan kelangsungan pekerjaannya tersebut. Teguh menghadapi tekanan dan sinisme.
Keempat, dalam hal kreativitas. Dia rajin mencari cara baru agar lebih efisien dan efektif. Jeli melihat pola-pola baru pemecahan masalah. Menyelesaikan pekerjaan itu secara tuntas, minimal sesuai ekspektasi.
Kelima, dalam hal tindak lanjut. Dia menetapkan target atau sasaran dengan cermat dan jelas. Membuat langkah-langkah rinci untuk mencapai setiap target atau sasaran tersebut. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan langkah yang telah ditetapkan.
Pada intinya orang yang memiliki komitmen adalah orang yang setia pada tugas dan tanggung jawabnya, serta setia pada sahabat-sahabatnya. Dengan adanya komitmen yang kuat maka segala tujuan akan tercapai. ***

Back to top button