Pastikan Seluruh Infrastruktur Sekolah Aman, Disdik Kabupaten Cirebon Akan Turunkan Tim Ahli untuk Menilai Kelayakan Bangunan
kacenews.id-CIREBON- Setelah insiden ambruknya atap gedung SMPN 1 Talun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon menegaskan komitmen untuk secepatnya melakukan perbaikan, dengan tetap menunggu keputusan dan proses hukum dari aparat penegak hukum (APH).
Langkah ini diambil guna memastikan perbaikan dilakukan secara tepat dan sesuai prosedur.
Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon pun turut menyoroti insiden tersebut dan meminta agar pengawasan konstruksi diperketat.
Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H. Ronianto, menyampaikan penanganan terhadap korban telah rampung, dengan para siswa yang terluka sudah diperbolehkan pulang dua hari lalu. “Kami bersyukur korban sudah pulih. Terkait perbaikan, kami masih menunggu keputusan Polresta Cirebon dan berkonsultasi dengan APH untuk langkah selanjutnya,” katanya, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, Disdik juga telah menggelar rapat koordinasi bersama pengawas sekolah, kepala sekolah, dan koordinator wilayah (korwil) untuk mengevaluasi keselamatan bangunan sekolah di seluruh Kabupaten Cirebon. Fokus utama adalah bangunan yang menggunakan material genteng tanah dengan rangka baja ringan sederhana.
“Saya sudah instruksikan semua sekolah untuk mengecek kondisi bangunan yang masih menggunakan genteng tanah dengan rangka sederhana. Kami akan mengambil langkah konkret berdasarkan hasil evaluasi,” katanya.
Sebagai langkah antisipatif, Disdik akan menurunkan tim ahli untuk menilai kelayakan bangunan. Jika ditemukan bangunan yang tidak layak, perbaikan menyeluruh akan segera diusulkan dalam anggaran.
“Kita ingin memastikan bahwa seluruh infrastruktur sekolah aman untuk siswa dan guru. Jika ada bangunan yang kondisinya kritis, akan kita prioritaskan untuk diperbaiki total,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap bangunan sekolah yang baru berusia lima tahun atau kurang. “Bangunan yang relatif baru sekalipun perlu dievaluasi ulang. Jangan sampai insiden seperti ini terulang lagi,” katanya.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Muhyidin, turut mendukung langkah evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur sekolah, terutama yang menggunakan rangka baja ringan. Ia menekankan perlunya pengawasan ketat dalam pemilihan material dan proses konstruksi.
“Penggunaan baja ringan harus diawasi lebih ketat. Jangan sampai ada material yang tidak sesuai standar digunakan dalam proyek sekolah,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia juga mengingatkan, agar pengawasan tidak hanya dilakukan pada bangunan baru, tetapi juga pada bangunan yang sudah lama berdiri. Ia berharap insiden seperti di SMPN 1 Talun menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami sangat prihatin dengan insiden ini. Evaluasi dan tindakan preventif harus dilakukan segera untuk memastikan keselamatan semua pihak,” katanya.(Is)