Gelar FGD, UIN SSC Bersinergi dengan Pemdes Matangaji Kelola Sampah
kacenews.id-CIREBON-Tim Pengabdian UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC) atau Cyber Islamic University (CIU) bersinergi dengan pemerintah desa (Pemdes), masyarakat serta relawan bank sampah ‘Harapan Kita’ dalam forum Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di Desa Matangaji, Kabupaten Cirebon.
Acara ini menjadi wadah strategis untuk mengidentifikasi tantangan sekaligus menyusun solusi kolaboratif terkait pengelolaan sampah organik maupun anorganik di desa tersebut.
Kegiatan FGD dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Bambang Ekanara, yang menyampaikan pentingnya kerja sama antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi persoalan lingkungan.
Sambutan ini disambut positif oleh Kuwu Desa Matangaji, Rusnadi, yang menyampaikan komitmen pemerintah desa melalui implementasi peraturan desa tentang pengelolaan sampah sebagai langkah awal menciptakan perubahan.
Diskusi berlanjut dengan pemaparan kondisi terkini dari Koordinator Relawan Bank Sampah ‘Harapan Kita’. Ia mengungkapkan bahwa Desa Matangaji telah memiliki fasilitas pengolahan sampah anorganik, seperti pemisahan botol dan tutupnya yang dikelola setiap Sabtu pagi. Namun, pengelolaan sampah organik masih menjadi tantangan utama akibat kurangnya fasilitas dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Kuwu Desa Matangaji, Rusnadi, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan relawan bank sampah untuk menciptakan kesadaran kolektif.
“Melalui peraturan desa dan sosialisasi intensif, kami berharap masyarakat semakin sadar akan tanggung jawabnya dalam pengelolaan sampah. Kolaborasi dengan relawan TPS 3R juga menjadi kunci dalam mencapai visi ini,” katanya.
Di sisi lain, Bambang Ekanara menyatakan kesiapan Civitas Akademika UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai mitra strategis dalam mendukung keberhasilan pengelolaan sampah di Desa Matangaji.
“Kami berkomitmen mendampingi pemerintah desa dan masyarakat dalam menemukan solusi berkelanjutan, khususnya untuk pengelolaan sampah organik yang selama ini belum optimal,” tuturnya.
FGD ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh pihak yang terlibat. Mereka sepakat untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah anorganik dan bersama-sama mencari solusi inovatif bagi pengelolaan sampah organik. Dengan langkah ini, Desa Matangaji diharapkan dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.(Cimot)