Pendidikan

Pemkab Targetkan 50 Sekolah Masuk Adiwiyata

CIREBON – Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS). Kali ini kegiatan PBLHS dilakukan di SMPN 1 Plumbon Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, Selasa (8/3/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan mengurangi sampah dari tingkat sekolah. Kepala DLH Kabupaten Cirebon,  Iwan Ridwan Hardiawan melalui Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (PKPL) Yayan Sunarya mengatakan, ini merupakan program gerakan peduli lingkungan hidup di sekolah.

Bahkan pihaknya telah membuat perjanjian kerjasama dengan Dinas Pendidikan. Diharapkan dengan adanya perjanjian kerja sama mudah-mudahan program ini berjalan secara maksimal.

“Diharapakan sebelum penialaian, Disdik untuk melakukan optimalisasi agar setiap sekolah sudah matang dan penanganan sampah,” kata Yayan.

Menurut Yayan, pada  tahun lalu ada 15 sekolah di Kabupaten Cirebon yang masuk CSAK (calon sekolah adiwiyata kabupaten), sedangkan tahun 2021 hanya enam sekolah.

Ia berharap dengan keinginan Kepala Dinas Pendidikan saat ini mudah-mudahan akan meningkat lagi. “Tahun 2023, ditargetkan 50 persen dari sekolah yang berada di naungan Dinas pendidikan Kabupaten Cirebon ikut PBLHS semua,” kata Yayan.

Diakuinya, manfaat dari PBLHS pastinya banyak, selain dapat merubah perilaku pada siswa, juga sisi pengurangan sampah berkurang, artinya tidak ada sampah yang keluar dari sekolah.

“Kita (DLH, Red) akan memfasilitasi bank sampah, dan juga akan berikan pelatihan pembuatan kompos di sekolah. Sudah banyak sekolah yang menerapkan, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri,” jelas Yayan.

“Nilai plus yang diterima sekolah adalah pertama tempat belajar mengajar lebih layak lagi dari sisi kesehatannya. Dan kendala pasti ada, salah satunya perubahan perilaku, kemudian anggaran,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengungkapkan, saat ini untuk SMPN 1 Plumbon Anugerah Adiwiyata sudah tingkat Nasional, karena tahun 2000 itu sudah masuk ke tingkat provinsi. Tapi kegiatan hari ini bukan hanya untuk SMP N 1 Plumbon saja tapi untuk seluruh SMP SD se-Kabupaten Cirebon.

“Hari ini kita launching-kan sekolah Kabupaten Cirebon harus bebas sampah, harus berbudaya lingkungan dan harus bersih. Semua kita wajibkan sekolah SD SMP bebas sampah. Sudah mulai dari sekarang,” kata Roni sapaan akrabnya.

Evaluasinya, kata Roni, akan dilakukan setiap tahunnya. tentu ada penilaian, seperti melalui penilaian kinerja. “Kalau mereka tidak bisa mengembangkan itu ya kita evaluasi,” bebernya.

Menurut Roni, setelah Plumbon, ditargetkan selanjutnya adalah SMPN 1 Dukupuntang dan SMPN 1 Talun. Harapannya kegiatan ini akan semakin masif di seluruh sekolah-sekolah, sehingga sekolah-sekolah semuanya dalam keadaan bersih dan bebas sampah.

“Kalau sebelumnya itu karena belum ada aturan, sehingga mereka membuang sampahnya ya dari tempat tong sampah ke tempat pembuangan sampah sementara dan dari sementara ke terakhir, hanya itu,” kata Roni.

Lanjut dia, sampah itu diproses harus betul-betul berkurang jumlahnya dari yang semula sampah plastik itu ada, kini harus tidak ada, kemudian yang bisa diolah ya diolah lagi dan bekerjasama dengan dinas lingkungan hidup.

“Dinas Pendidikan hanya memberikan pendidikan kepada anak-anak, memberikan edukasi kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Lebih tepatnya nilai pendidikan yang kita tanamkan,” katan Roni.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button