Saluran Induk Sindupraja dan Cipelang Mengering, Warga Majalengka dan Sumedang Panen Ikan
kacenews.id-MAJALENGKA-Ratusan warga di Majalengka dan Sumedang berburu ikan di aliran Saluran Induk Sindupraja dan Cipelang, dari aliran Bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Sabtu (16/11/2024).
Menurut keterangan Pengelola Bendung Rentang, Dadi Supriadi, pengeringan dilakukan sejak dini hari dan pada pagi hari air sudah mulai menyusut. Saat itulah ratusan warga berburu ikan di Saluran Induk yang tengah dilakukan pemeliharaan.
Mereka sengaja datang dari berbagai daerah untuk menangkap ikan di sungai. Untuk menangkap ikan ada yang menggunakan jala, sair yang telah dipersiapkan sebelumnya, hingga menakapnya dengan tangan.
Hasil tangkapan ikan setiap orangnya ada yang memperoleh 4 kg hingga lebih dengan jenis ikan tawes, lalawak, tagih, lele, gabus dan ikan kecil seperti beunteur dan udang kecil.
“Ikannya ada yang gede – gede hingga seberat 1 kg juga ada, ‘” ungkap Dadi.
Didi, Teguh dan Ade asal Jatitujuh mengaku setap tahun mencari ikan disaat terjadi pengeringan di Bendung Rentang. Perolehan ikannya sebagian dijual dan sebagian besar dibawa ke rumah untuk dikonsumsi.
“Biasa tiap tahun alau ada penjadwalan pengeringan,” ungkap Didi.
Eef asal Sumedang datang ke Bendung Rentang bersama dua temannya Warlim dan Mujahar, untuk membeli ikan sungai hasil tangkapan warga.
“Nunggu hasil tangkapan saja, biasanya harga ikannya murah,” kata Eef.
Pengeringan Mundur
Pengelola Bendung Rentang, Dadi menyebutkan, pengeringan dilakukan untuk membersihkan endapan lumpur di kedua aliran Saluran Induk Sindupraka dan Cipelang. Kegiatan rutin dilakukan setiap tahun sekaligus sebagai upaya pemeliharaan saluran.
Tahun ini pelaksanaan pemeliharaan saluran mundir dari biasanya karena menunggu wilayah Indramayu dan Cirebon selesai menjalani masa panen gadu.
Karena biasanya pengeringan dilakukan setiap bulan September hingga Oktober guna membersihkan endapan lumpur dan dibuang ke saluran pembuang. Namun tahun ini pelaksanaan pemeliharaan hanya dilakukan selama dua pekan saja karena petani sudah menjelang musim tanam rendeng.
“Masa pembilasan hanya dua pekan namun mudah – mudahan bisa selesai, endapan lumpur dibuang ke saluran pembuang agar aliran air dari bendungan bisa lebih maksimal,” ungkap Dadi.
Pihaknya mengerahkan sejumlah tim untuk pembersihan lumpur tersebut agar bisa lebih cepat selesai mengingat waktu yang hanya dua minggu.
Sementar itu debit air Bendung Rentang sendiri mencapai lebih dari 61,m kubik per detik dengan tinggi muka air mencapai5,55 m serta elevasi 22,55 Meter Diatas Permukaan Laut (mdpl). Kini seluruh air yang masuk ke Bendung rentang seluruhnya dikembalikan ke Sungai Cimanuk.(Tat)