Viral Label “Masakan Padang Murah” Dirusak Orang Tak Dikenal
Jual Tak Wajar, Promo Asal Laku
kacenews.id-CIREBON-Viral video sejumlah orang mendatangi salah satu rumah makan di wilayah Waled Kabupaten Cirebon belum lama ini. Dari video yang ramai dibicarakan di media sosial tersebut memperlihatkan dua orang tengah melepas tulisan “Masakan Padang”.
Dalam video tersebut, menuai beragam komentar dari sejumlah pengguna media social. Penasehat Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC), Erlinus Tahar membenarkan terkait video tersebut.
Dirinya menceritakan awal mula aksi tersebut. Disebutkan dia, sejak tahun 2021 atau 2022 mulai muncul rumah makan yang bertuliskan “Rumah Masakan Padang” dengan harga murah yang mencantumkan nominal harganya sebagai bahan promosi.
Pihaknya tidak mempermasalahkan orang yang bukan dari Minang menjual masakan Padang murah. Akan tetapi, pihaknya minta jangan sampai mematikan usaha warung makan sekitarnya.
“Mereka (masakan Padang murah) mengatasnamakan nasi Padang. Menjualnya, promo Rp 9000 nasi dan ayam,” ujar Erlinus, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, tidak masalah siapa pun yang ingin berjualan, baik orang Padang maupun orang dari luar Padang. Ia menginginkan, menjual dengan harga yang pantas, layak dan masih tetap dapat untung.
Karena, itu juga memang hak mereka untuk strategi penjualannya. Akan tetapi, karena membawa label Masakan Padang, ia meminta agar tidak sampai mematikan penjual masakan nasi Padang tradisionalnya.
“Silahkan jual nasi Padang, tapi label harga murahnya jangan ditempel jadi promo di depan, kami minta itu saja. Akhirnya, mereka juga tidak masalah atas hal itu, dicopot lah tulisan Masakan Padang dan itu selesai,” tuturnya.
Adapun banyaknya komentar dari video yang tersebut. Pihaknya mewajarkan hal tersebut karena, semua pihak berhak menyampaikan pendapatnya. “Iya sebenarnya banyak postingan dan komentar yang jauh melenceng. Tapi namanya netizen kan bebas komentar. Kami (para pengusaha rumah makan Padang) itu pertama tidak melarang orang non Minang berjualan Nasi Padang,” ujarnya.
Menurutnya, Cirebon, itu jumlah warung Masakan Padang Murah masih sedikit, tetapi sekarang jadi incaran pengusaha rumah makan Padang dari Bandung, Jakarta, Bekasi yang bertumbangan usaha di sana yang mencoba buka serba Rp 10.000 bahkan Rp 8.000 per porsi.
“Kalau ada pencopotan tulisan Masakan Padang itu opsi bagi rumah makan yang menolak hal demikian. Kami tidak bisa melarang mereka jual murah, maka opsi mencopot label masakan Padang itu menjadi pilihan negosiasi dan itu berlaku bagi pengusaha yang berasal dari Minang maupun bukan Minang,” tuturnya.
Erlinus menegaskan, tidak benar jika pihaknya melarang orang yang bukan Minang berjualan Nasi Padang.
“Di Cirebon juga ada beberapa rumah makan Padang yang ownernya bukan orang Minang, tapi karena menjualnya sama dengan umumnya itu gak masalah,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Persatuan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC), Eriyanto saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp. “Apa yang dikatakan pak Erlinus saya setuju,” ucapnya.(Jak)