Pemda Diminta Siaga dan Identifikasi Potensi Bencana
KUNINGAN, (KacenewsId).-Bupati Kuningan dan Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) serta kepala BPBD mendapat arahan langsung dari Presiden pada Rakornas Penanggulangan Bencana di Arena Jakarta Internasional Expo Kemayoran Hall, Kamis (2/3/2023).
Presiden dalam arahannya menyampaikan, Indonesia dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang tidak hanya diakibatkan oleh faktor bahaya dari alam, akan tetapi bencana yang disebabkan oleh faktor non-alam antara lain masa pandemi Covid-19. Berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), sepanjang t2021 terdapat 2008 kejadian bencana yang terjadi dengan didominasi oleh bencana hidrometeorologi, berupa banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, cuaca dan iklim ekstrim, gelombang ekstrem atau gelombang laut berbahaya serta abrasi.
Menurutnya, pada 2022 telah terjadi 3.344 bencana, namun yang perlu diperhatikan bahwa bencana yang paling ditakuti juga oleh seluruh negara adalah bencana perubahan iklim, karena menyebabkan frekuensi bencana alam naik drastic. Begitupun dengan Indonesia menempati 3 teratas rawan bencana dengan 81 persen frekuensi bencana alam.
“Saya mengajak pada seluruhnya, untuk terus siaga dan waspada sebagai kunci mengatasi kebencanaan, dengan mengelola prosedur mulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana yang harus dikelola dengan baik. Sangat penting mengedukasi masyarakat sebagai langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir korban dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana, juga peringatan dini yang harus cepat dengan skenario yang harus disiapkan ketika ada bencana,”tuturnya.
Ia juga mengingatkan, harus diperhatikan tata ruang dan konstruksi yang harus sesuai dengan kondisi alam, apabila terjadi kerawanan seperti tanah longsor dan potensi bencana lainnnya untuk tidak diberikan izin pembangunan, dan daerah harus menyiapkan kebijakan terkait konstruksi bangunan yang anti gempa.
Presiden berpesan kepada pemerintah daerah dan BPBD harus menjadi ujung tombak penanggulangan bencana mulai dari identifikasi potensi bencana, siapkan pendanaan, serta masukan risiko bencana dalam rencana pembangunan dan investasi. Juga terkait dana bersama bencana yang penting, gunakan sebesar-besarnya untuk masyarakat dengan mensederhanakan aturan dan tepat sasaran.
Bupati Acep seusai mengikuti Rakornas mengaku banyak mendapatkan pencerahan dari Presiden terkait penanggulangan bencana. Sehingga diharapkan melalui acara ini dapat memberikan masukan serta solusi penanggulangan bencana di Kuningan.
“Penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, juga kita semua sebagai warga negara. Saya berharap dengan adanya Rakornas Penanggulangan Bencana ini, kita dapat saling berbagi pengalaman dan meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana di masa yang akan datang,” katanya.(Emsul)