Finansial

Terlambat Panen, Musim Tanam Petani Majalengka Bakal Alami Keterlambatan

kacenews.id-MAJALENGKA-Musim tanam rendeng untuk wilayah Kecamatan Jatitujuh dan Indramayu dan sebagian Cirebon diperkirakan alami keterlambatan, hal itu dikarenakan saat ini kondisi tanaman padi masih tahap pematangan menjelang dipanen.

Akibatnya musim tanam baru akan dimulai pada Desember mendatang, setelah seluruh areal sawah dipanen, meski demikian petani diharapkan masih bisa melakukan tiga kali tanam, berbeda dengan tahun ini hanya dua kali masa tanam.

Menurut keterangan Pengelola Bendung Rentang Dadi Supriadi, areal sawah yang belum dipanen di ketiga wilayah Majalengka, Indramayu dan Cirebon masih seluas 60.000 hektaran lagi. Umur tanaman kebanyakan antara 60 hari hingga 90 harian, sebagian lagi berumur antara 31 hari hingga 60 hari dan ada sebagian kecil yang berumur satu bulanan.

Lambatnya musim panen MT II ini disebabkan adanya keterlambatan musim tanam pada periode sebelumnya karena musm penghujan mundur, ditambah adanya serangan hama tikus yang mengganas sehingga banyak petani yang melakukan tanam ulang , akibat tanamannya habis diserang tikus.

“Jadi tahun ini tidak ada MT III karena ada keterlambatan musim tanam akibat curah hujan yang minim dan musim penghujan yang mundur, jadi petani hanya dua kali tanam. Dampaknya terjadi hingga sekarang , MT I diperkirakan baru dimulai pada Desember, mundur satu bulan dibanding dilayah lain . Air Alhamdulilah masih aman rata – rata tanaman di pase pertumbuhan pemasakan bahkan 30% DI Rentang sudah ada yang panen,” jelas Dadi.

Sementara itu kondisi air Bendung Rentang pada Minggu (6/10/2024) siang menurut Dadi dalam posisi aman, total debit air pada pukul 10.00 WIB mencapai 61,036 m kubik per detik, dan satu jam berikutnya terjadi penurunan menjadi 61,026 m³/dtk dengan tingkat elevasi 22,53 Meter Diatas Permukaan Laut , tinggi muka air 5,53 m .

Air dialirkan melalui SI Sindupraja atau untuk wilayah Indramayu bagian utara sebesar 37,228 m³/dtk, dan melalui SI Cipelang sebesar 18,532 m³/dtk, serta dikembalikan ke Cimasuk sebesar 5,266 m³/dtk .

Sementara itu untuk wilayah Kecamatan Kertajati menurut keterangan Koordinator PPL Kecamatan Kertajati Ali Imron, musim tanam diperkirakan pada dasarian 3 atau sekitar tanggal 20 Oktober ini. Karena areal sawah di wilayah Kertajati tidat bergantung pada bendung rentang melainkan pada kondisi curah hujan.

BMKG juga menyebutkan bahwa musim penghujan tahun ini diprakirakan akan dimulai pada dasarian tiga atau sekitar tanggal 20 Oktober, namun sebelumnya curah hujan disertai kilat dan petir mulai ada dengan durasi singkat pada siang dan malam hari serta berpotensi terjadi angin kencang dan puting beliung.(Ta)

Related Articles

Back to top button