Kelompok Tani Sri Trusmi Satu Kedokanbunder Indramayu Kenalkan Metode TBS dan LTBS (Alis)
kacenews.id-INDRAMAYU-Kelompok Tani Sri Trusmi Satu Blok Truwali RT 12/03 Desa Kedokanbunder Wetan Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu, Senin (9/9/2024), menjadi tempat persinggahan sejumlah awak media Indramayu untuk melihat secara dekat program pengendali Kerja Tani Berdikari dan Ketahanan Pangan (Jari Tangan) di Kelompok Tani Sri Trusmi Satu yang merupakan mitra binaan Pertamina EP Zona 7 Jatibarang Field.
Banyak pengetahuan yang di dapat para awak media terkait cara efektif membasmi hama tikus di areal persawahan. Salah satunya, pengenalan pengendalian hama tikus pada metode Trap Barrier System (TBS) dan Linear Trap Barrier System (LTBS) dengan menggunakan perangkap tikus yang dipasang di sarang-sarang hama tikus berada.
Pendamping Kelompok Tani Sri Trusmi Satu Desa Kedokanbunder Wetan, Wawan Hermawan mengatakan, sejak musim tanam 2023-2024, teknologi TBS dan LTBS sudah diterapkan oleh para petani di wilayah Kecamatan Kedokanbunder. Fungsinya, dinilai cukup efektif dan berhasil untuk membasmi hama tikus di areal persawahan.
“Awalnya hanya menyiapkan alat perangkap dan plastik dari kelompok, saat ini sudah banyak petani yang mulai mengadopsi teknologi TBS dan LTBS,” terang dia.
Sementara itu, Officer Commrel and CID-CSR, Andhar Lutfi menyampaikan, Kelompok Tani Sri Trusmi Satu ini merupakan mitra binaannya sejak 2018-2022, saat ini keberadaan kelompok tani tersebut sudah mandiri dan telah berhasil menerapkan program pengendali Jari Tangan.
Namun demikian, meski sudah mandiri tetapi pihaknya tetap melakukan pendampingan. “Sebagai daerah lumbung padi nasional, di Indramayu banyak anak perusahaan Pertamina dan banyak pula terdapat sumur-sumur Pertamina,” tuturnya.
Sejalan dengan sinergi, lanjut dia, bahwasannya ketahanan pangan harus sejalan dengan ketahanan migas. Berkaitan hal itu, EP Zona 7 Jatibarang Field melakukan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui program Jari Tangan agar produksi migas nasional berjalan beriringan dengan produksi pertanian di Indramayu.
“Kami telah memfasilitasi sarana-sarana yang dibutuhkan kelompok tani tersebut, seperti laboratorium, rumah produksi dan pendampingan pembuatan obat-obatan organik,” jelas Andhar.
Di tempat yang sama, CDO Pertamina EP Zona 7 Jatibarang Field, Isyfi menambahkan, pemasangan TBS dan LTBS merupakan metode ramah lingkungan, dan perangkap tikus kemudian akan dipasang di sarang-sarang hama tikus berada.
“Berharap, para petani bisa mengadopsi teknologi TBS maupun LTBS. Karena, penggunaanya selain efektif dalam membasmi hama tikus juga ramah lingkungan,” ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Sri Trusmi Satu Desa Kedokanbunder Wetan, Waklan menyebut, untuk mengendalikan hama tikus di areal persawahan khususnya dibawah pipa Pertamina, selain membuat kandang burung hantu (Kabuha) di tengah-tengah areal persawahan, pihaknya juga memasang teknologi TBS maupun LTBS.
“Penggunaan teknologi TSB maupun LTBS, permalam bisa mencapai sekitar puluhan ekor tikus yang masuk ke dalam perangkap,” terang dia.(No)