November Diprediksi Intensitas Hujan Tinggi, Pj Bupati Majalengka: Penyelenggara Pemilu Diminta Waspada
kacenews.id-MAJALENGKA-Penyelenggara pemilihan kepala daerah harus mengantisipasi tingginya intensitas curah hujan di bulan November yang kemungkinan bisa menganggu pelaksanaan pencoblosan pada 27 November nanti.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan, karena pada saat pelaksanaan pencoblosan curah hujan diprakirakan sangat tinggi maka butuh pemetaan daerah yang rawan akibat curah hujan, seperti banjir dan longsor.
Pada saat pencoblosan butuh TPS yang aman dari hujan agar para pemilih bisa aman dan nyaman ketika datang dan melakukan pencoblosan di TPS, kertas suara juga harus aman agar penyelenggaraan pilkada bisa berjalan lancar.
“Kami mengimbau PPK, PPS jika ada TPS-TPS yang rawan maka cari antispasi dimana mendirikan TPS yang aman. Ketika hujan terjadi bisa segera memindahkan TPS ke tempat aman serta kertas suara juga bisa aman,” ungkap Dedi.
Munawir yang biasa menajdi ketua KPPS di Komplek Giriasih, Keluaraha Majalemgka Wetan, Kecamatan Majalengka menyebutkan ketika musim penghujan, pendirian TPS biasa dilakukan di gedung MD, sehingga pelaksanaan pencoblosanpun tidak tergangu hujan ataupun pabas matahari, demikian juga saat musim angin besar terjadi.
“Pembuatan TPS di dalam ruangan sekolah MD diperbolehkan sehingga kami biasa memanfaatkan gedung MD seperti yang dilakukan ketika pemilihan presiden dan wakil presiden,” ungkap Munawir.
Berdasarkan data BPBD ada wilayah Majalengka ada sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka yang rawan longsor serta banjir. Daerah rawan longsor diantaranya Kecamatan Lemahsugih,Malausma, Bantarujeg, Talaga, Cokijing, Cingambul, Talaga, Banjaran, Maja, Argapura, Sndangwangi dan Rajagaluh. Bahkan untuk Kecamatan Cikijing ada sejumlah desa yang rawan banjir seperti Desa Kasturi.
Sedangkan daerah rawan banjir berada di wilayah Utara meliputi Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Kadipaten, Kasokandel, Dawuan Panyingkiran sea sejumlah desa lainnya.(Tati)***
