Jangan Ada Euforia HUT RI
Oleh: Sukanda Subrata
Penulis Lepas Cirebon
Tema perayaan HUT RI tahun 2024 adalah ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’, hal ini karena upacara HUT RI ke-79 akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Sudah menjadi kodrat manusia ketika memperoleh sesuatu yang baru, apakah berupa benda atau tak bendam pasti merasakan bahagia. Apalagi benda yang kita impikan. Jelang perayaan HUT RI kali ini, rakyat Indonesia berbahagia karena sesuatu yang baru telah nyata di depan mata. Apalagi kalau bukan ibukota negara Indonesia yang baru .
Kita berharap banyak dengan lahirnya ibu kota negara ini kepada pemimpinnya agar bangsa kita menjadi bangsa maju dan berdaulat penuh. Mari lihat kembali tema HUT RI tahun ini yakni ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’. Luar biasa bukan temanya? Sangat berani, menantang, dan rasional. Bangsa Indonesia benar -benar optimis akan menjadi negara yang maju dan sejajar dengan negara lain di segala bidang, terutama pendidikan, kesehatan, pertanian dan keamanan serta teknologi.Semoga dengan kerja keras kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tema yang diusung tersebut bisa terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga pembaca bisa merasakannya juga.
Sudah menjadi wujud penghargaan bangsa yang sudah membudaya, bahwa kita senantiasa berbuat yang terbaik dalam menyambut sesuatu yang istimewa. Dari yang berhubungan dengan keluarga, adat-istiadat, agama maupun negara. Kita terbiasa menunda kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan orang banyak.Tak jarang kita juga rela mengorbankan sedikit harta kita untuk kepentingan shodaqoh. Jadi tidaklah heran dalam perayaan HUT RI ke-79 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024 seluruh elemen bangsa mempersiapkan acara jauh – jauh hari. Mereka membentuk kepanitiaan (PHBN) yang bekerja secara sukarela. Anak anak PAUD, anak – anak SD hingga anak SMA berpartisipasi memeriahkan HUT RI lewat berbagai lomba.Begitu juga dengan para guru, para perangkat desa,ASN, remaja, emak-emak bahkan lansia. Di kesempatan yang baik dan istimewa, bangsa ini ingin melihat rakyat bersuka ria dan sejenak melupakan permasalahan hidup.
Nah, kebahagian atau euforia bangsa Indonesia ini bisa dilihat dari beberapa sudut. Mari lihat dari sudut pandang agama Islam, oleh karena euforia ini juga harus proporsional. Euforia adalah kebahagaian yang berlebihan yang bersifat positif. Jika euforianya sangat berlebihan jelas tidak disukai Allah.
‘Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan’.( QS .AL-AN,am ayat 141 ). Begitu juga dengan Hadist Riwayat Ibnu Majah ‘Hindarilah berlebih lebihan dalam agama, karena sesungguhnya berlebih-lebihan dalam agama telah membinasakan orang orang sebelum kalian’.
Kita sebagai bangsa yang beragama selalu mempunyai pegangan atau pedoman yang bisa menuntun ketika kita akan tersesat atau menyeleweng. Sehingga kita bisa kembali kepada jalan yang terbiasa kita jalani.Tidak terbius dengan kebagaian sesaat.
Bisa jadi dari sudut pandang lain berbeda menilainya, bahwa kemerdekaan itu harus merdeka sebebas-bebasnya meski berbenturan dengan kaidah bangsa, kaidah agama atau kaidah adat. Kita bisa menentukan nasib sendiri,kita bebas melakukan apa saja menurut keinginan pribadi. Pantas dalam perayaan HUT RI kadang ada warga yang bersinggungan malah berujung keributan. Biasanya dalam acara besar yang mengundang banyak pengunjung, sementara personel keamanan jumlahnya terbatas.Awalnya warga biasa saja tertib mengikuti acara, enjoy bergembira, bersenda gurau, normal-normal saja. Namun karena euforia yang berlebihan, mereka lupa daratan, egala norma dia kesampingkan, malah mengikuti hawa nafsu. Di sinilah celakanya jika berbuat sesuatu yang berlebihan.
Tuhan Maha Mengetahui, apa yang tidak dan belum diketahui makhluknya. Oleh karena itu, tak ada salahnya dalam berbagai aktivitas kita senantiasa ingat terhadap batasan yang sudah diterangkan.
Boleh – boleh saja kita bangsa bergembira dan bersukaria di HUT RI ke-79 ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, namun jangan sampai berlebihan, nanti celaka. Kita bisa lalai, kita dininabobokan oleh germerlap dan meriahnya suatu acara. Sekali lagi no euforia HUT RI.***