Dukung Pembangunan Kawasan Rebana, Perguruan Tinggi di Ciayumajakuning Wajib Berkontribusi
kacenews.id-CIREBON-Posisi perguruan tinggi yang ada di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) punya kewajiban untuk memberikan kontribusi terhadap kawasannya.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Nurullah Budisiswanto dalam seminar bertemakan “Peran Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Peluang dan Tantangan dalam Pembangunan Kawasan Rebana yang Berkelanjutan” dengan narasumber Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana, Bernardus Djonoputro, Kepala Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS, Adjie Pamungkas, dan Direktur ITB Kampus Cirebon, Iwan Kustiawan yang dihadiri ratusan mahasiswa di Auditorium UGJ Cirebon, Rabu (14/8/2024).
Ia mengemukakan, dengan diadakannya seminar ini, bisa memberikan suatu wawasan kepada mahasiswa atau stakeholder pemerintah kabupaten/kota tentang positioning Rebana. Kemudian, peran apa yang bisa disumbangkan dari sisi perguruan tinggi.
“Harapannya nanti goal settingnya itu kita memberikan suatu kontribusi terutama penyediaan SDM yang mempuni, yang bisa memberikan suatu pencerahan di wilayah rebana. Karena bagai mana pun juga rebana merupakan suatu kutub pertumbuhan ekonomi di Ciayumajakuning, perlu SDM yang banyak dan handal dibutuhkan Fakultas Teknik terutama di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) atau Planologi,” katanya.
Oleh sebab itu, sebagai Fakultas Teknik di UGJ Cirebon, berbicara pengembangan wilayah metropolitan baru, dalam membangun membutuhkan perencanaan.
“Dalam penataan, tentunya PWK yang berperan,” ujarnya.
Rektor UGJ Cirebon, Achmad Faqih menilai seminar ini sangat strategis, yang merupakan kepedulian dari akademisi, para praktisi, dan pemerintah dalam rangka membangun khususnya di kawasan Rebana. Karena peran perguruan tinggi sangat tinggi di dalam memberikan sumbangsih dalam rangka penyiapan sumber daya manusia (SDM).
“Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan hasil penelitiannya dalam riset yang dilaksanakan dan akan menghasilkan generasi penerus khususnya generasi emas dimana Indonesia ini diharapkan 20 tahun ke depan merupakan negara terbesar ketiga perekonomian di dunia. Manakala ke depan generasi emas ini dibekali mempunyai kapasitas maupun kompetensi di bidangnya,” tuturnya.
Sementara itu Direktur ITB Kampus Cirebon, Iwan Kustiawan menyebutkan, peran perguruan tinggi dalam pembangunan sebagai institusi yang strategis dalam mendorong percepatan pembangunan nasional. Sehingga dengan keunggulan SDM yang dimiliki, perangkat kelembagaan yang mapan, serta kemampuan melakukan riset, maka perguruan tinggi seyogyanya berperan sebagai agent of development.
“Dengan potensi SDM yang berkualitas, perguruan tinggi di daerah harus mampu mengambil peran dalam pembangunan bukan hanya dalam skala regional melainkan juga skala nasional,” katanya. (Jak)