CirebonRaya

Kuwu di Kabupaten Cirebon Diminta Jangan Korupsi

Iyan Ediyana: Inspektorat Buka Ruang Konsultasi Penganggaran APBDes dan Penyusunan RAB

kacenews.id-CIREBON-Inspektorat Kabupaten Cirebon mengingatkan para kuwu untuk tidak coba-coba melakukan korupsi. Melalui kegiatan edukasi anti korupsi, Inspektorat juga mengenalkan asas-asas berintegritas dan akuntabel dalam pelaksanaan tata kelola di desa.

Inspektur Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana mengatakan, kegiatan edukasi anti korupsi tersebut diikuti oleh 130 kuwu hasil Pilwu 2023 dan pengurus FKKC.

Menurut Iyan, kegiatan tersebut sengaja digelar untuk para kuwu yang belum lama dilantik dan baru belajar tata kelola pemerintahan desa.

“Dengan adanya pembekalan dari KPK dan Kejaksaan ini diharapkan bisa menjalankan amanah yang dibebankan kepada para kuwu,” ujar Iyan Ediyana, Selasa (6/8/2024).

Ia mengatakan, Inspektorat sendiri kini telah mengubah paradigmanya dari sebelumnya sebagai watch dog yang harus mencari kesalahan, kini Inspektorat lebih mengedepankan early warning sistem atau tindakan preventif.

“Kita membuka ruang untuk konsultasi bagi kuwu bila masih ragu, mulai dari peng-SPJ-an, penganggaran APBDes hingga penyusunan RAB,” kata Iyan.

Selain itu, kata Iyan, pihaknya juga membuka ruang pendampingan bagi kuwu yang belum memahami hal-hal tersebut. Dengan demikian, pengawasan yang dilakukan Inspektorat merupakan bagian dari instrumen terakhir yang dilakukan.

“Pengawasan merupakan bagian instrumen terakhir untuk meyakinkan apakah apa-apa yang disarankan Inspektorat itu dijalankan atau tidak,” paparnya.

Dengan menerapkan pola preventif tersebut, kasus dan temuan-temuan penyimpangan di desa menurun signifikan. Sehingga, saat ini kerugian-kerugian negara yang dilaksanakan di desa-desa trennya juga menurun.

Ketua FKKC, Muali mengapresiasi kegiatan tersebut karena dinilai sangat bermanfaat bagi para kuwu. Ia mengakui, masih banyak kuwu, terutama yang belum lama dilantik, yang tidak memahami tata kelola pemerintahan desa yang berintegritas dan akuntabel.

Ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi bahan instrospeksi kuwu sebagai pemimpin di desa agar lebih lebih baik lagi. “Tolong manfaatkan, serap ilmunya, buang yang jelek dan ambil yang baik,” kata Muali.

FKKC sendiri, kata Muali, turut memberikan pencerahan kepada para kuwu melalui sejumlah seminar dan diskusi. Ia menambahkan, dalam kegiatan pembinaan dari tingkat bawah seperti kecamatan, juga selalu mengingatkan tentang hal tersebut.

“Dari DPMD juga selalu mengingatkan. Dan secara organisasi, kita juga melalui FKKC tingkat kecamatan selalu saling mengisi satu desa dengan desa lainnya,” pungkasnya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button