Ayumajakuning

Obyek Wisata Palutungan Gunung Ciremai Mendadak Sepi Pengunjung

Dua Hari Kuningan Digoyang Gempa Bumi, Gunung Ciremai Diisukan Akan Meletus

kacenews.id-KUNINGAN- Dua hari berturut-turut Kabupaten Kuningan digoyang kejadian gempa bumi dengan kekuatan yang cukup luar biasa sehingga menimbulkan berbagai asumsi berbeda-beda karena secara cepat menyebar berbagai macam isu di media sosial (Medsos) yang menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat umum.
Sepertinya broadcast percakapan warga dalam Bahasa Sunda yang intinya bahwa berdasarkan keterangan dinas bakal ada gempa susulan yang lebih besar. Diduga Gunung Ciremai kembali aktif dan maksimal 14 jam ke depan bakal meletus karena gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat tersebut sudah waktunya meletus.
Hanya saja meletusnya gunung yang sering dijadikan tempat pendakian oleh berbagai warga pribumi dan luar daerah tersebut, tidak akan melanda daerah-daerah yang ada di Kabupaten Kuningan melainkan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten/Kota Cirebon.
Masih dalam percakapan tersebut, warga bersangkutan pun mengaku diberi tahun dari temannya yang bekerja di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa gempa susulan bakal lebih kencang atau semakin besar kekuatannya sehingga pintu rumah harus selalu dibuka dan berjaga satu orang.
“Saya pastikan, informasi yang menyebutkan beberapa jam ke depan akan terjadi lagi gempa atau Gunung Ciremai meletus adalah hoak atau informasinya tidak benar sekaligus tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Jumat Malam (26/7/2024).
Masyarakat Kabupaten Kuningan jangan mudah percaya terhadap informasi-informasi yang menyebar di medsos tetapi harus melakukan cek and ricek melalui sumber resmi di kanal BMKG agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. Artinya, warga mesti bijaksana dalam menyikapinya, apalagi sumber informasi yang menyebar di medsos tidak jelas.
Masyarakat dihimbau untuk tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasanya namun dengan tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian karena diakuinya, masih ada kemungkinan terjadinya gempa susulan namun hal itu tidak bisa diprediksi waktu kejadiannya. Maka dari itu, munculnya isu 14 jam ke depan bakal terjadi Gunung Ciremai meletus tidak masuk di akal sekaligus melampaui takdir Tuhan.
Berkaitan pemasangan alat detektor gempa, Indra menerangkan bahwa survei awal sedang dilakukan oleh BMKG untuk mendeteksi faktor penyebab gempa yang terjadi di segmen sesar lokal yakni Sesar Segmen Ciremai.
Segmen ini bukanlah Gunung Ciremai melainkan bagian dari Segmen Baribis. Ini adalah langkah awal dan hasilnya akan segera didapatkan sehingga langkah-langkah ke depannya bisa dapat ditentukan. Bahkan apabila diperlukan penelitian lebih lanjut, tim dari BMKG akan segera kembali.
Sementara pemantauan “KC” Minggu, 28 Juli 2024 obyek wisata alam arah Palutungan yang biasanya ramai dikunjungi para wisatawan ternyata pagi itu sepi. Padahal waktu telah menunjukan pukul 11 pagi.
“Biasanya kalau ke Palutungan saat libur atau akhir pekan dari pagi sudah banyak dikunjungi, jalan pun padat menunju sejumlah tempat tujuan wisata alam tersebut. Namun sekarang terlihat sepi, karena khawatir saya dan istri sudah makan dan nongkrong di atas buru-buru turun,” ungkap Ismaya, pengujung wisata di Palutungan.(Ya/Friz)

Related Articles

Back to top button