Opini

MPLS di Jenjang SD, Perlukah?

Oleh: Sukanda Subrata
Penulis Lepas Cirebon

Pada awal tahun pelajaran sebelumnya 2023/2024, ketika ada beberapa Sekolah Dasar yang mengadakan kegiatan pra hari pertama masuk sekolah sempat terjadi pro kontra di masyarakat, meskipun tidak terlalu signifikan.Orang tua siswa yang kontra mengatakan, sekolah tuh ada – ada saja, masa anak kecil di MOS (Masa Orientasi Sekolah), kini MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Sedangkan yang pro berpandangan bahwa kegiatan tersebut sangat positif untuk percepatan adaptasi siswa baru dengan sekolah barunya, tidak keberatan jika di Sekolah Dasar juga menyelenggarakan MPLS. Sehingga di hari pertama masuk sekolah, para siswa sudah benar – benar siap belajar bersama guru, tidak deman panggung (istilah naik ke pentas), bahkan tidak lagi dia bergantung kepada ibunya.
Akhirnya tahun pelajaran 2024/2025 diberlakukan kegiatan MPLS pertama kalinya bagi peserta didik baru di Sekolah Dasar, bertujuan untuk pengenalan program, tata kelola sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah meski sepintas. Kegiatan ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa baru. Jadi bukan kemauan semata pihak sekolah. Sebaliknya masyarakat (orang tua siswa) harus memberi apresiasi kepada para guru yang rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan siswa baru. Kita tahu kini saatnya liburan namun para guru masih berkutat dengan kedinasan.
Di sekolah yang baru, para siswa baru akan dikenalkan dengan sosok kepala sekolah, dewan guru, dan staf sekolah. Dikenalkan juga dengan sarana dan prasana yang ada di sekolah. Misalnya ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang kelas, ruang perpustakaan, mushola, kantin, toilet, gudang dan sebagainya. Begitu juga dikenalkan dengan lapangan upacara, lapangan volley, gerbang sekolah, taman sekolah dan apotek hidup
Dalam MPLS in, sekolah harus melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi siswa baru seperti di dalamnya terkandung sifat edukatif, kreatif dan menyenangkan. Bukan kegiatan yang menjurus perbuatan fisik yang melelahkan. Sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bahwa yang intinya kegiatan MPLS ini dilarang mengarah pada perpeloncoan atau tindakan kekerasan lainnya. Malah harus sesuai dengan konsep MPLS yang humanis, dinamis, menyenangkan, edukatif dan bermakna. Jika melanggar ketentuan di atas, sekolah bisa saja diberikan sanksi oleh Dinas Pendidikan .
Kegiatan MPLS sangat penting untuk dilaksanakan sekolah. Langkah awal menjadi titik penentu nanti di hari pertama masuk sekolah. Apakah berhasil atau tidak. Oleh karena itu, para guru harus mendukung dan berperan selama kegiatan MPLS berlangsung. Guru kelas satu diberi tugas sebagai ketua penyelenggara MPLS dan dibantu oleh guru lain sebagai pelaksananya.
Sebenarnya MPLS Sekolah Dasar ini dikatakan sulit iya, dikatakan mudah juga boleh.Tergantung dari pemahaman para guru itu sendiri. Apakah memahaminya dari sudut pandang siswa atau sekolah. Dari sudut pandang siswa, guru harus menandang siswa ini sebagai seorang yang berkunjung ke rumah kita (tamu). Sambutlah kehadirannya dengan sikap kita yang baik. Perkenalkan kepadanya juga kondisi sekolah seadanya, jangan memanipulasi data atau menjanjikan sesuatu yang terlalu berlebihan.Tunjukkan kepadanya bahwa sekolah ini siap melayani kebutuhan pendidikan siswa dengan maksimal. Sehingga siswa percaya dengan apa yang sekolah sampaikan.
Sayangnya kemampuan guru dalam memperlakukan siswa baru itu kadang kurang. Maka guru masih juga kesulitan untuk membuat formula yang tepat untuk kegiatan MPLS ini. SDM guru, dalam hal ini latar belakang pendidikannya secara definitif tidak ada kesesuaian dengan dunia anak (siswa) yang pada dasarnya menyukai dunia permainan. Siswa baru masih dalam tahapan transisi dari kehidupan Taman Kanak-kanak menuju kehidupan SD. Seperti itulah yang dialami sebagian guru SD kelas satu. Perjuangan ini butuh kesabaran dan ketelitian yang konsisten.
Namun bagaimanapun kondisinya, MPLS harus tetap dilaksanakan. Sejak dulu masyarakat sudah percaya kepada guru, terutama guru SD .Guru masih dianggap sebagai manusia yang serba bisa. Apalagi sebatas bernyanyi, menari, bermain lingkaran, tepuk tangan, itu hal yang biasa guru lakukan. Jadi mustahil jika mengatakan tidak bisa. Selamat melaksanakan MPLS Sekolah Dasar kepada para siswa baru. Semoga kegiatan yang diselengarakan oleh sekolah ini membuat kalian senang. Semangat ya siswa baru, kita bertemu kembali di hari pertama masuk sekolah.***

Related Articles

Related Articles

Back to top button